Alasan Pelaku Mutilasi di Bekasi: dari Bayaran Berkurang Hingga Diancam Korban
jpnn.com, JAKARTA - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menyebut munculnya niat pelaku mutilasi berinisial A (17) terhadap korban DS (24) berawal dari bayaran untuk pencabulan berkurang.
Menurutnya, pelaku A kerap diberikan uang Rp 100 ribu dari DS setiap tindakan asusila dilakukan, tetapi ia kesal lantaran bayaran terus berkurang.
"Alasan juga (korban-red) kasar dan pembayaran itu berkurang dan tidak dibayar hingga timbulah kebencian, saat itu timbul niat (membunuh-red) itu," ungkap Yusri saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Kamis (10/12).
Dari hasil pemeriksaan awal, kata Yusri, selain bayarin terus berkurang bahkan tidak dibayar, pelaku juga kerap dikasari dan mendapatkan ancaman dari korban.
Pelaku juga mengaku mendapatkan pelecehan se*sual sebanyak 50 kali sejak Juli sampai terakhir terjadi pembunuhan, pada Sabtu (5/12) lalu.
"Pengakuan korban lebih dari 50 kali dilakukan asusila atau tidur bersama, dan timbul kapan melakukan pembunuhan kepada korban sejak empat atau lima kali ditiduri," kata Yusri.
Pelaku ditangkap saat sedang main PlayStation di sebuah warnet di Kranji, Bekasi, pada Rabu (9/12) dini hari.
Pelaku tidak melakukan perlawanan saat ditangkap polisi.
Pelaku yang masih 17 tahun memutilasi korban menjadi empat potongan tubuh di rumahnya di Kranji, Bekasi.
- Mantan Bupati Ini Ditangkap Polisi terkait Pencabulan Anak
- Ketua Parpol di Bekasi Dilaporkan ke Polda Metro Jaya, Ketua Forkim Tegas Bilang Begini
- Terungkap! Wanita Tewas di Pekanbaru Ternyata Dibunuh Suami Siri, Nih Pelakunya
- Polda Metro Jaya Pastikan Kasus Firli Bahuri Terus Berlanjut
- Apa Kabar Kasus Firli Bahuri di Polda Metro Jaya?
- Biadabnya Pelaku Perkosaan-Pembunuhan Anak di Banyuwangi