Alasan Pentingnya Akademisi Berperan dalam Pengembangan Baterai Kendaraan Listrik
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum ILUNI Universitas Indonesia (UI) Andre Rahadian mengatakan pemerintah harus memiliki peran dalam ekosistem industri kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) yang saat ini mulai berkembang.
Apalagi, dia melihat peran Pemerintah Indonesia setelah mengikuti COP26 dan Presidensi G20.
Menurut dia, banyak yang bisa dilakukan pemerintah sebagai negara dengan jumlah penduduk besar untuk bisa mengembangkan baterai EV.
“Menurut kami sangat penting terciptanya satu ekosistem untuk membangun baterai EV di Indonesia,” ujar Andre dalam Forum Diskusi Salemba (FDS) yang diselenggarakan ILUNI UI secara daring, Sabtu (20/11).
Ander menyarankan agar pemerintah harus melibatkan akademisi yang ada di Indonesia dalam pengembangan baterai tersebut.
Sebab, kata dia, akademis memiliki ide dalam menciptakan ekosistem tersebut.
“Kita tahu banyak terobosan lahir dari universitas. Karena itu, untuk membangun ekosistem baterai EV perlu peran besar dari universitas dan alumninya yang tersebar di seluruh sektor untuk memperkenalkan dari hulu ke hilir," tutur Andre.
Presiden Direktur Indonesia Battery Corporation (IBC) Toto Nugroho mengungkapkan Indonesia sangat memungkinkan untuk menjadi pemain pertama di industri kendaraan listrik.
Ketua Umum ILUNI Universitas Indonesia (UI) Andre Rahadian mengatakan pemerintah harus memiliki peran dalam ekosistem industri kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) yang saat ini mulai berkembang.
- ICEBM Untar 2024 jadi Sarana Percepatan Pencapaian SDGs untuk Semua Sektor
- Akses Listrik Berkeadilan Dinilai jadi Kunci Ekosistem Kendaraan Listrik
- RI Sulit Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Kalau Mengandalkan Kapasitas Fiskal
- Khofifah-Emil Punya Komitmen Konkret Menjadikan Jatim Episentrum Ekonomi Indonesia Timur
- Pameran Kendaraan Listrik PEVS 2025 Digelar April, Berikut Info Tiketnya
- Pemkot Kupang Dorong Kemudahan Investasi untuk Penyerapan Tenaga Kerja