Alasan Presiden Jokowi Pilih Menantu Pak Hendro Jadi KSAD

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo melantik Jenderal Andika Perkasa sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Kamis (22/11). Lulusan Akademi Militer 1987 itu menajdi KSAD menggantikan Jenderal TNI Mulyono yang akan segera memasuki masa pensiun pada Januari mendatang.
Presiden yang beken disapa dengan panggilan Jokowi itu mengaku punya pertimbangan khusus dalam menunjuk Andika sebagai KSAD. Salah satunya adalah rekam jejak tentara yang juga menantu mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono itu.
"Saya melihat rekam jejak Pak Andika pernah di Kopassus, pernah di Kodiklat, pernah di Pangdam, pernah di Kostrad, pernah dulunya di penerangan. Dan pernah di Danpaspampres, saya kira komplet. Ya memang ada beberapa kandidat tapi inilah yang telah kami putuskan," ucap Jokowi.
Soal karier Andika yang tergolong cepat mencapai posisi KSAD karena jabatannya sebagai Panglima Kostrad cuma 4 bulan, Jokowi menanggapinya secara singkat. "Coba dilihat saja lah perjalanan karier Pak Andhika sudah memenuhi itu semua," jawab mantan gubernur DKI Jakarta itu.
Jokowi menehaskan, penunjukan Andika sebagai KSAD bukan soal usia. Sebab, Jokowi sebelumnya sudah menimbang empat kandidat KSAD yang semuanya letnat jenderal.
"Semuanya kan ada hitung-hitungannya terutama pengalaman, rekam jejak. Kemudian berkaitan dengan pendidikan-pendidikan yang telah dijalani. Semuanya kami lihat," tutur Jokowi.(fat/jpnn)
Presiden Joko Widodo mengaku telah melihat rekam jejak Andika Perkasa baik di Kopassus, Kodiklat TNI, Pangdam dan Kostrad sebelum menunjuknya menjadi KSAD.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Dedi Mulyadi Buka Opsi Revisi Kerja Sama dengan TNI AD
- Kerja Sama Dedi Mulyadi & KSAD Dinilai Melanggar UU TNI
- Versi Jenderal Maruli, Letkol Teddy Tak Perlu Mundur dari Militer, Begini Penjelasannya
- Bela Kenaikan Pangkat Teddy Seskab, KSAD: Kewenangan Panglima TNI dan Saya
- Prabowo: Danantara Akan jadi Salah Satu Pengelola Dana Kekayaan Negara Terbesar di Dunia
- ISBI Bandung Memprihatinkan, Wawancara dengan Mulyono Batal Digelar