Alasan Warga Australia Tempuh Perjalanan Jauh ke Pulau Terpencil di Nias dan Aceh

'Kekuatan ombak'
Patrick Reilly, yang berasal dari Amerika Serikat, sudah sering mengunjungi Pantai Sorake di Nias setiap tahunnya, sejak pertengahan tahun '90.
"Saya suka keterpencilannya. Ombaknya, gelombangnya adalah salah satu terbaik di dunia. Itulah yang dikejar para peselancar," katanya kepada Natasya Salim dari ABC.
"Di sana ombaknya sangat kuat sehingga kita harus sangat fokus. Saat gelombangnya bagus dan semakin besar, tantangannya juga semakin besar untuk menangkap ombak yang kita mau."
Patrick sebenarnya sudah menjelajahi titik berselancar lainnya di Indonesia, tetapi tetap saja kembali ke Nias.
"Satu hal yang membuat saya dan kebanyakan orang kembali ke Nias adalah kekuatan ombaknya," katanya.
"Selain itu juga gaya hidup pedesaannya. Tempat itu sudah hampir seperti utopia bagi orang seperti saya. Sudah seperti surga."
Patrick mengatakan Nias memang populer di kalangan peselancar Australia, tapi mulai berdatangan juga surfer dari Eropa, Brasil, dan Amerika Serikat.
Kristov Wau, Presiden Nias Surfing Association, mengatakan peselancar dari negara lain datang ke Nias untuk berselancar karena ombak dan cuacanya yang stabil.
Warga Australia rela datang menjelajahi pulau-pulau terpencil di Indonesia untuk surfing
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia