Alasan YLKI dan KRL Mania Tolak Penghapusan Tiket Harian di 10 Stasiun KRL di Jabodetabek
"Oleh karena itu YLKI dan komunitas KRL Mania menolak kebijakan tersebut," tegas dia.
Tulus pun menyatakan, YLKI mengusulkan beberapa poin terkait kebijakan tersebut.
Dia mengatakan, pertama YLKI meminta agar managemen KCI tetap memberlakukan tiket yang berlaku jangka pendek/tiket harian.
"Oleh karena itu, harus ada effort dari operator untuk menyediakan uang kembalian sebagai antisipasi pengguna yang menarik sisa dana," papar dia.
Kedua, lanjut dia, tidak hanya konsumen sebagai pengguna yang harus adaptif, namun operator pun mesti solutif dan adaptif.
"Bukan hanya melihat dari sisi kemudahan operator tapi mengabaikan sisi konsumen sebagai pengguna," jelas dia.
Ketiga, menurut dia, di negara lain dengan sistem lebih baik pun, tiket eceran tetap ada.
Misalnya, kata dia, di Singapura, untuk tiket MRT masyarakat bisa memilih tiket jangka pendek yang berlaku beberapa hari saja.
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) dan KRL mania menyatakan menolak penghapusan tiket harian di 10 stasiun di Jabodetabek.
- YLKI Minta Jangan Ada Protes soal Diskon Listrik ya, Sudah Pas
- YLKI: Diskon Listrik 50% Beri Manfaat untuk Daya Beli dan Pemulihan Ekonomi Masyarakat
- Tegas, YLKI Tolak Kenaikan PPN 12 Persen
- YLKI Minta Konsumen Gunakan Medsos Sebagai Cara Terakhir
- Pelaku Kekerasan Seksual di Kereta Komuter Akan Masuk Daftar Hitam dan Dilarang
- Belum Ada Keputusan Kenaikan Harga Tiket KRL