Alat Berat Jatuh di Jalur MRT, Akses ke Stasiun Langsung Ditutup
jpnn.com, JAKARTA - PT MRT Jakarta (Perseroda) memastikan tidak ada korban dalam insiden jatuhnya alat berat dari kegiatan konstruksi yang tengah dilakukan di area Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung) RI pada Kamis sore pukul 16.40 WIB.
"Tidak ada korban," kata Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta (Perseroda) Ahmad Pratomo di Jakarta, Kamis.
Dia menyebut saat ini telah dilakukan evakuasi penumpang ke Stasiun MRT terdekat dan sedang dilakukan penanganan oleh tim terkait.
Akses menuju stasiun pun sudah ditutup demi proses evakuasi dan keamanan penumpang.
"Saat ini akses ke stasiun ditutup karena sedang proses evakuasi," ujarnya.
Akibat peristiwa tersebut, operasional MRT Jakarta dihentikan sementara pada Kamis sore .
"Sehubungan dengan adanya insiden diduga jatuhnya alat berat dari kegiatan konstruksi yang sedang dikerjakan di area Gedung Kejaksaan Agung RI oleh Kontraktor Hutama Karya, maka operasional MRT Jakarta akan dihentikan sementara waktu," ujarnya.
PT MRT Jakarta (Perseroda) memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan dan senantiasa memastikan keamanan dan keselamatan pengguna jasa MRT Jakarta tetap terjaga.
Sementara, seorang saksi mata bernama Nurul mengaku mendengar suara dentuman keras saat alat berat terjatuh di jalur MRT.
"Kencang banget suaranya, kayak suara dentuman, ledakan jadi kedengaran," kata Nurul.
Selain itu, Nurul menyebut insiden crane terjatuh itu sempat menimbulkan percikan api di jalur MRT. (antara/jpnn)
Akses menuju stasiun MRT ditutup buntut dari insiden jatuhnya alat berat di jalur MRT.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- Respons Cepat, BRI Insurance Bayarkan Klaim Asuransi Rp900 Juta di Jambi
- Stasiun MRT Bundaran HI Kini Berganti Nama
- Hadir di Mining Indonesia 2024, Zoomlion Indonesia Raih Kontrak Lebih Rp 800 Miliar
- Zoomlion Tampilkan Inovasi Industri Alat Berat yang Disesuaikan Kebutuhan Lokal
- 50 Tahun Berkarya, Traknus Tampilkan Spirit Keberlanjutan di IEE Series Expo
- Produsen Alat Berat Ini Sebut Indonesia Pasar Paling Penting di Asia Tenggara