Alat Berat Tambang Seharga Rp12,9 Miliar Tenggelam
Jumat, 16 November 2012 – 15:07 WIB

Alat Berat Tambang Seharga Rp12,9 Miliar Tenggelam
TENGGARONG - Kapal karam kembali terjadi di Sungai Mahakam. Kapal jenis Landing Craft Tank (LCT) Niaga Jaya 68 yang mengangkut dua ekskavator merek Caterpillar dan tiga unit articulated hauler (dump truck) merek Volvo terbalik di perairan Desa Rempanga Km 9, Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara (Kukar).
Informasi yang dihimpun media ini, peristiwa terjadi sekira pukul 15.30 Wita. Ketika itu, kapal LCT yang dinahkodai Ahmad Sandi (28), warga Kelurahan Sungai Kapih, Samarinda, mengangkut beberapa alat berat milik PT BMS dan bersandar di Dermaga CV Sulistya di Loa Kulu. Rencananya, pihak perusahaan akan membawa alat berat tersebut ke Melak, Kutai Barat (Kubar).
Baca Juga:
Kasubag Humas Polres Kukar Iptu Suwarno mengatakan, setelah selesai proses pemindahan alat berat dari darat ke kapal, LCT meninggalkan dermaga dalam kondisi baik. Namun, belum 20 menit kapal meninggalkan dermaga, LCT miring dan goyang. Awak kapal pun melepaskan jangkar. Karena panik, nakhoda meminggirkan kapal dengan kecepatan maksimum. Namun terlambat. LCT justru terbalik dalam hitungan menit. Alat berat yang diangkut pun tenggelam.
Namun, seluruh awak kapal beserta nakhoda Ahmad Sandi (28) berhasil menyelamatkan diri. Setelah kejadian, polisi dari Polsek Loa Kulu yang mendapat informasi dari warga langsung mendatangi lokasi kejadian.
TENGGARONG - Kapal karam kembali terjadi di Sungai Mahakam. Kapal jenis Landing Craft Tank (LCT) Niaga Jaya 68 yang mengangkut dua ekskavator merek
BERITA TERKAIT
- Pendaki Gunung Ranai Dievakuasi Setelah Terpeleset dan Mengalami Cedera Kaki
- Jasad Korban Banjir di Murung Raya Ditemukan Tersangkut di Dahan Pohon Sawit
- Banjir Rendam Sejumlah Rumah Warga di Kalianda Lampung Selatan, Tak Ada Korban Jiwa
- Kodam I/Bukit Barisan Bantu Warga yang Diduga Diintimidasi Ormas
- Farhan Bimbang Tindak Tegas Kusir Delman yang Getok Tarif Tak Wajar di Bandung
- Harga Emas Perhiasan di Baturaja Tembus Rp 11,3 Juta Per Suku