Alat Kelengkapan Presiden Dinilai 'Macan Ompong'
Minggu, 30 Oktober 2011 – 16:47 WIB
Pun demikian dengan kinerja sektor ekonomi terkesan kontradiktif. Karena, di tengah pertumbuhan yang tinggi, jumlah warga miskin dalam tiga tahun terakhir justru bertambah 2,7 juta jiwa.
Potensi kemandirian ekonomi rakyat yang begitu besar pun sudah dirusak oleh kebijakan impor yang kebablasan alias tak terkendali. "Akibatnya, jutaan unit bisnis berskala UMKM terancam gulung tikar," katanya.
Padahal, lanjut dia, selain kementerian dan sejumlah badan ad hoc, alat kelengkapan presiden sudah ditambah dengan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Komite Ekonomi Nasional (KEN), UKP4 hingga Satgas PMH. "Kelengkapan ini menggambarkan besarnya kapasitas pemerintahan SBY. Namun, ya itu tadi. Tetap memble dan tidak terpakai maksimal," sindirnya.
Menurutnya, penyebab utama dari semua itu adalah rendahnya koordinasi. Berlarut-larutnya konflik di Papua dan buruknya persiapan pelaksanaan pesta olahraga SEA Games 2011 di Palembang menjadi contoh terkini tentang rendahnya efektivitas pemerintahan ini. "Untuk itu ke depan presiden harus lebih intens mengendalikan para menteri. Setidaknya, presiden bisa mendorong para menteri dan pejabat tinggi negara lainnya meningkatkan efektivitas koordinasi," kata Bambang. (boy/jpnn)
JAKARTA -- Kritikan terus ditujukan kepada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Anggota DPR dari Fraksi Golkar, Bambang Soesatyo, menilai,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- PWNU Jateng Sebut Pilkada Membuktikan Kedewasaan Politik Warga
- 5 Berita Terpopuler: Kenaikan Gaji Guru Honorer Bikin Penasaran, PNS dan PPPK Makin Makmur, Kontroversi Muncul
- Pererat Hubungan Antar-Negara, Perpustakaan Soekarno Garden Bakal Dibangun di Uzbekistan
- Polisi Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang, Keluarga Korban Lapor ke Polda Jateng
- Begini Nasib Aipda R, Polisi yang Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang
- Kalah di Quick Count, Ridwan Kamil Masih Tunggu Hasil dari KPU