Alat Penangkal Penyadapan Harus Buatan Indonesia, Kalau Buatan Luar Ya Percuma Saja
jpnn.com - JAKARTA - Pencegahan dan penangkalan penyadapan yang membobol pertahanan negara harus terus dilakukan. Satu-satunya cara adalah dengan teknologi enkripsi.
President Director PT Indoguardika Cipta Kreasi Agung S Bakti mengatakan, teknologi enkripsi itu adalah satu-satunya cara melindungi diri dari penyadapan.
"Itulah teknologi antisadap paling canggih saat ini," kata Agung dalam sebuah diskusi di Jakarta, Jumat (30/10).
Lebih lanjut Agung menjelaskan, teknologi enkripsi akan memproses informasi dan komunikasi dengan algoritma tertentu. Data akan diacak sehingga hanya bisa dibaca pihak yang dituju. Yakni pihak yang mempunyai kuncinya.
Seperti diketahui, kasus penyadapan bukan hal baru di Indonesia. Tidak hanya pejabat publik, penyadapan juga terjadi pada pengusaha dan warga Indonesia.
Salah satu yang paling menghebohkan adalah penyadapan Australia terhadap Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono pada 2014.
Selain di Indonesia, penyadapan juga menjadi perbincangan dunia. Misalnya, yang dibeberkan dokumen Wikileaks bahwa puluhan kepala negara telah menjadi korban penyadapan. Bahkan, akhir-akhir ini email Direktur CIA berhasil diretas oleh seorang pelajar SMA di Amerika Serikat.
Pada dasarnya, Agung menjelaskan, semua bentuk komunikasi yang ditransmisikan baik lewat kabel, internet, gelombang radio bahkan satelit itu bisa disadap. Namun, kata dia, dengan teknologi enkripsi, data atau komunikasi tidak bisa dibaca oleh si penyadap.
JAKARTA - Pencegahan dan penangkalan penyadapan yang membobol pertahanan negara harus terus dilakukan. Satu-satunya cara adalah dengan teknologi
- Peringati Hari Toilet Sedunia, WPC Ajak Ratusan SD di Indonesia Lakukan Hal Ini
- FL Technics Indonesia Pakai Teknologi Mototok Spacer 8600 NG
- Melly Goeslaw: Revisi UU Hak Cipta Solusi Hadapi Kemajuan Platform Digital
- Menhut Raja Juli Antoni Gandeng PGI, Kolaborasi Kelola dan Jaga Hutan Indonesia
- Penebangan Pohon di Menteng Diduga Tanpa Izin Dinas Pertamanan
- Tanoto Foundation & Bappenas Berkolaborasi Meningkatkan Kompetensi Pegawai Pemda