Alat Tes Buatan UGM Diakui Bisa Deteksi Virus Corona dalam Dua Menit
Profesor Kuwat Triyana yang menjadi kepala proyek mengatakan tes itu hanya memerlukan waktu sekitar 80 detik untuk mendapatkan hasilnya, jauh lebih cepat dari tes swab hidung PCR yang memerlukan waktu dua hari.
"Cara kerjanya sederhana," katanya.
"Sampel pernapasan diambil dari mulut seseorang kemudian dimasukkan ke dalam kantong dan ditutup kemudian dimasukkan ke mesin yang bisa melacak apakah ada partikel COVID dalam waktu 80 detik."
Sejauh ini tingkat akurasi dari alat tes ini adalah 90 persen.
"Sampel pernapasan itu disedot oleh sebuah pompa mini oleh alat sensor yang bisa membaca pola COVID-19," katanya.
"Pola COVID-19 positif atau negatif dengan mudah bisa dibedakan, sepanjang kita memiliki kecerdasan buatan untuk membacanya."
"Virus corona akan berbeda dari misalnya flu, TB atau pneumonia."
Sejauh ini sudah lebih dari 2000 orang menjalankan tes menggunakan alat tersebut.
Indonesia termasuk di antara beberapa negara di dunia yang sudah mengembangkan alat tes mendeteksi COVID-19 lewat pernapasan dengan hasil tes yang dikatakan bisa diketahui dalam waktu dua menit
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan