Albania, Pemain Tersebar di Negara Lain, Baru Bisa Lolos ke Euro 2016
"Saat kali pertama membela Albania 12 tahun silam, saya tidak pernah berpikir hari bahagia ini akan tiba," kata Cana dilansir Reuters.
Pemain Albania Moncer Satu Dekade Pasca Konflik Etnik
Mundo Deportivo menulis, pemain-pemain Albania ini adalah pemain yang rata-rata dilahirkan pada era 1990-an. Era saat konflik yang melibatkan Etnik Albania, sehingga mereka memilih untuk migrasi ke negara-negara lain yang aman.
Di negara kedua itu, mereka kemudian menunjukkan performa gemilang di atas lapangan. Akhirnya, Timnas negara tersebut merekrut mereka sampai akhirnya menjadi pemain-pemain kunci disana.
Kondisi ini cukup unik, karena Albania pasca konflik etnik baru kembali serius menggarap sepak bola mereka. Sampai akhirnya menembus peringkat 32 dunia, bukanlah hal yang mudah. Setelah satu dekade pasca konflik, barulah bibit pemain mereka muncul di negara-negara lain. Setelah dua dekade, barulah negara induk mereka, Albania yang sesungguhnya menuai hasil manis lolos ke Piala Eropa.
Memang, rata-rata, pemain baru yang dipanggil pelatih Albania, Gianni De Biassi, tahun ini dilahirkan pada saat konflik berkecamuk di Albania. Mereka adalah pemain yang memilih tetap membela Albania, bukan pindah ke negara lain. Dari 23 pemain, 13 di antaranya berusia di bawah 25 tahun. " Ini generasi terbaik kami," kata Cana. (ren/dkk/jpnn)
SEJARAH ditorehkan negeri bernama Albania. Untuk kali pertama, mereka menggapai cita-cita lolos ke ajang sepak bola terbesar antar negra Eropa, Euro.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408