Alberthiene Endah; Jurnalis, Penulis Biografi, Novelis, sampai Skrip Film
Order dari Krisdayanti Hingga Ani Yudhoyono
Sabtu, 15 Mei 2010 – 07:39 WIB

BUKU BARU- Alberthiene Endah saat peluncuran buku biografi berjudul Memoar Romantika Probosutedjo; Saya dan Mas Harto. Foto: Dok Pribadi
Biografinya juga terus bertambah. Bahkan, tidak hanya dari kalangan artis, tapi merambah ke sejumlah tokoh. Mereka, Raam Punjabi, Dwi Ria Latifa, Venna Melinda, Chrisye, Anne Avantie, Titiek Puspa, dan Probosutredjo. "Hampir saya tidak pernah menawarkan diri, mereka yang datang setelah membaca tulisan saya," katanya.
Dalam menulis biografi, AE berusaha keluar dari pakem yang ada. Dia lebih memilih cara menulis dengan langgam novel yang bertutur dan mengalir ringan. "Saya tak ingin biografi yang saya tulis hanya jadi CV yang dipanjangin, di-Mak Erot-in. Seolah pembaca tidak berhak menikmati sebuah cerita," katanya.
Salah satu yang ditonjolkan dalam setiap tulisan AE adalah kemampuannya memahami secara mendalam sosok yang akan ditulisnya. Berbagai cara dilakukan. Tak hanya berbekal hasil wawancara atau mengikuti aktivitas tokoh selama beberapa waktu, AE juga memunculkan interaksi batin dengan narasumbernya.
Dia punya trik khusus untuk itu. Pada beberapa orang, dia sengaja menciptakan suasana agar yang bersangkutan marah. Dia belum puas, jika tokoh yang ditulisnya masih basa-basi mengungkapkan emosinya. "Rasanya masih ada yang ngganjel gitu. Beda kalau sudah bisa ngomelin saya, berarti saya sudah dapat soul-nya," katanya.
BUKU-buku biografi umumnya belum mendapat apresiasi cukup bagi publik tanah air. Namun, sebagian besar biografi karya Albertheine Endah berhasil
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu