Album Natal dalam Berbagai Bahasa Diharapkan Menghibur Para Perantau di Australia
Hingga saat ini, album tersebut sudah terjual 800 CD yang sebagian keuntungannya akan disumbangkan ke program khusus perempuan yang dilakukan sebuah organisasi Aborigin, serta organisasi yang membantu penampungan pencari suaka dan pengungsi.
Sisa keuntungan akan digunakan untuk memproduksi album lain di tahun depan.
Awalnya, lagu-lagu dalam album tersebut akan ditampilkan secara langsung di Pitt Street Mall, pusat kota Sydney, tapi Kevin mengatakan acara tersebut terpaksa dibatalkan karena bertambahnya jumlah kasus COVID-19.
Selalu ingat suasana Natal di Filipina
Jinky tiba di Australia lewat program migran berketerampilan di tahun 1999.
Ia ingat saat merasa kesepian di tengah Natal dan pernah merayakan Natal di pub, bukannya di gereja.
Sudah puluhan tahun Jinky merayakan Natal di Australia, namun ia tak akan pernah lupa suasana perayaan di Filipina.
"Ibu saya suka sekali menghadiri misa, bahkan saat kami sudah sangat ngantuk, kami tetap datang," ujar Jinky yang berusia 47 tahun.
Dalam album tersebut, Jinky menyanyikan lagu berjudul "Anong Bata Ito?" yang berarti "Anak Apa Ini"?
Peter Lazaro asal Semarang membawakan sebuah lagu berbahasa Indonesia dalam album Natal yang diluncurkan di Sydney
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan Masih Ancam negara Bagian Victoria di Australia
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing
- Dunia Hari Ini: Australia Terbangkan Warganya Keluar Vanuatu
- Pemakai Narkoba di Indonesia Kemungkinan Akan Dikirim ke Rehabilitasi, Bukan Penjara
- Dunia Hari Ini: Terpidana Mati Kasus Narkoba Mary Jane Dipulangkan ke Filipina