Album Sejuta Pelangi Jawab Keresahan Minimnya Lagu Anak

jpnn.com, JAKARTA - Peduli dengan masa depan anak-anak Indonesia, Sejuta Pelangi Management memproduksi album bertajuk Sejuta Pelangi Indonesia.

Album tersebut merupakan jawaban atas keresahan terhadap minimnya lagu-lagu yang layak diperdengarkan untuk anak-anak. Pasalnya, saat ini anak-anak lebih hafal lagu orang dewasa -akibat sering mendengarkan dan melihat lewat berbagai mediaum- baik dari televisi maupun gawai.

Salah satu penggagas album tersebut, Cakra Dewa mengatakan, perkembang teknologi saat ini berpeluang menjadi ancaman pertumbuhan intelejensi anak-anak ke depan.

Dalam penggarapan album tersebut, kata Cakra Dewa, dirinya terinspirasi oleh album Duta Cinta karya Titiek Puspa, yang berisikan lagu-lagu nasionalisme yang dinyanyikan penyanyi cilik berusia 13-16 tahun.

“Pada album Sejuta Pelangi Indonesia ada lima penyanyi solois dan 2 grup vokal yang berusia antara 5-13 tahun dan lagu-lagunya memang untuk anak-anak,” ujar Cakra Dewa dalam siaran tertulis yang diterima redaksi, Senin (27/8).

Menurut Cakra, roses pemilihan penyanyi pun memakan waktu yang tidak sebentar. Dia harus berkeliling dari ajang lomba nyanyi anak sampai mendatangi sanggar-sanggar musik.

"Akhirnya kami menemukan Sabilla, Gea, Jihan, Bilqis, Syakira, serta dua grup, yakni Superkids dan D'Quinny. Sudah saatnya anak-anak Indonesia merebut kembali dunianya lewat lagu-lagu anak yang baik,” tegas Cakra.

Sementara itu, perwakilan dari Jingga PR, Martha Silalahi menegaskan bahwa album tersebut harus terus dipublikasikan secara gencar dan berkesinambungan. “Tanpa publikasi yang berkesinambungan produk sebagus ‘Sejuta Pelangi Indonesia’ ini tidak akan pernah menjadi top of mind anak-anak dan orangtua. Sementara ‘serangan’ berbagai jenis game dari luar dan dalam negeri terus mengalir tanpa henti,” tandasnya.