Alcor Fest 2024 Digelar Pertama Kali, Pertemukan IP Owners dan Korporasi
jpnn.com, JAKARTA - Alcor Fest 2024 akan segera digelar untuk mempertemukan Intellectual Property (IP) Owner dengan Korporasi.
Jim Tehusijarana CEO Alcor Prime mengatakan Alcor Prime sebagai perusahaan end to end event solution, ingin membuat festival bisnis pertama di Indonesia yang menciptakan sinergi antara para pelaku industri kreatif, dengan industri bisnis dalam membuka peluang kolaborasi bisnis kreatif.
"Alcor Fest: Festival B2B di sektor ekonomi kreatif yang korporasi, dan vendor event mempertemukan pemegang hak kekayaan intelektual, sekaligus menciptakan peluang kolaborasi strategis untuk pertumbuhan ekonomi dan bisnis yang berkelanjutan,” kata Jim Tehusijarana di Kota Kasablanka, Jakarta, Kamis (7/12).
Menurutnya, Road to Alcor Fest 2024, menjadi kegiatan pembuka dalam rangkaian acara Alcor Fest 2024.
Adapun rangkaian tersebut menghadirkan sejumlah expert yang memberikan wawasan, dan tren terbaru di industri hiburan, dan kreatif.
"Sehingga menjadi kesempatan emas, untuk memahami lebih dalam potensi kolaborasi bisnis kreatif di masa mendatang," jelasnya.
Festival tersebut bakal diselenggarakan oleh Goodworks, event management company di bawah ekosistem Alcor Prime.
Goodworks menggandeng Govokasi sebagai strategic planner, perusahaan training coaching yang telah bekerja sama dengan lebih dari 100 perusahaan untuk menjadi Strategic partners dalam business, brand, and people development.
Alcor Fest 2024 akan segera digelar untuk mempertemukan Intellectual Property (IP) Owner dengan Korporasi.
- DJKI Terapkan Konsep Pentahelix untuk Dorong Pemahaman Kekayaan Intelektual
- 24 Tahun Diperjuangkan Indonesia, Traktat Proteksi Pengetahuan Tradisional Akhirnya Disahkan
- Menuju Aksi Inklusif untuk Disabilitas, Alcor Prime Kerja Sama dengan CODI
- ANRI Terima 20 Surat Kekayaan Intelektual Milik Rieke
- Ganjar Dorong Karya Anak Muda di Sumut Melek 'Kekayaan Intelektual'
- Disbud DKI Mencatatkan 10 Karya Kekayaan Intelektual, Tetapkan Gedung Bappenas sebagai Cagar Budaya