Alfred Riedl, Dalang Kebangkitan Timnas Indonesia
Disiplin Tinggi, Pelit Senyum, dan Antikritik Pemain
Senin, 13 Desember 2010 – 07:27 WIB
![Alfred Riedl, Dalang Kebangkitan Timnas Indonesia](https://cloud.jpnn.com/photo/picture/watermark/20101213_005959/005959_557934_riedl_latihan.jpg)
KUNCI - Alfred Riedl ketika melatih skuad timnas Indonesia. Foto: Hendra Eka/Jawa Pos.
Timnas Indonesia mencatat hasil fenomenal di babak penyisihan Piala AFF 2010. Untuk kali pertama sepanjang sejarah, timnas Merah Putih berhasil menyapu bersih tiga pertandingan. Pelatih Alfred Riedl adalah dalangnya.
=============================
=============================
Laporan M. ALI MAHRUS, Jakarta
=============================
JALANNYA terpincang-pincang. Itu karena dia pernah mendapat cedera parah di kaki kanan saat masih aktif bermain. Karena keterbatasan itu, saat melatih di tengah lapangan, dia hampir tidak pernah memberi contoh langsung bagaimana pemain harus melakukan instruksinya seperti kebanyakan pelatih lainnya. Apalagi untuk menemani pemain berlari-lari mengitari lapangan untuk pemanasan.
Dia hanya memberi arahan bagaimana sebuah pola dan strategi dimainkan lewat suaranya yang sebenarnya juga tak begitu lantang. Meski tak sempurna secara fisik, jangan pernah meremehkan kinerja pelatih satu ini. Pelatih yang disebut-sebut sebagai salah satu yang terbaik yang pernah direkrut Indonesia, Alfred Riedl.
Timnas Indonesia mencatat hasil fenomenal di babak penyisihan Piala AFF 2010. Untuk kali pertama sepanjang sejarah, timnas Merah Putih berhasil menyapu
BERITA TERKAIT
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah