Alfred Riedl, Dalang Kebangkitan Timnas Indonesia

Disiplin Tinggi, Pelit Senyum, dan Antikritik Pemain

Alfred Riedl, Dalang Kebangkitan Timnas Indonesia
KUNCI - Alfred Riedl ketika melatih skuad timnas Indonesia. Foto: Hendra Eka/Jawa Pos.

Saat tim besutannya pesta gol ke gawang Malaysia dan Laos, ekspresi Riedl dari bench juga tetap dingin. Tidak ada ekspresi berlebihan. Apalagi sampai berjingkrak-jingkrak kegirangan. "Kemenangan ini belum berarti apa-apa, karena Indonesia belum meraih gelar juara," tegasnya.

Karena ketegasannya, Riedl sangat dihormati pemain. "Coach Alfred sangat pintar dalam memotivasi pemain. Dia juga tidak membedakan mana pemain senior dan junior," kata Bambang Pamungkas, penyerang timnas Indonesia.

Menurutnya, agar tidak ada jarak, Riedl melarang pemain yang lebih muda memanggil "Mas" atau "Bang" kepada pemain yang lebih tua. Di awal-awal TC (pemusatan latihan), pemain-pemain muda seperti Yongki Aribowo atau Kurnia Meiga, masih kerap memanggil Bambang dengan "Mas" atau "Bang".

"Coach Alfred sangat piawai dalam mengkombinasikan pemain senior dan junior. Caranya membangkitkan semangat pemain luar biasa. Sekarang semua melihat hasilnya," tambah kapten tim Firman Utina. (*)

Timnas Indonesia mencatat hasil fenomenal di babak penyisihan Piala AFF 2010. Untuk kali pertama sepanjang sejarah, timnas Merah Putih berhasil menyapu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News