Alfred Riedl, Mantan Pelatih Timnas yang Dipanggil Lagi oleh PSSI KLB
Dipecat PSSI ketika Jatuh Cinta dengan Indonesia
Selasa, 17 April 2012 – 00:01 WIB
Siapapun pecinta sepakbola tanah air tentu sangat akrab dengan nama Alfred Riedl. Pria asal Austria yang menukangi Timnas PSSI yang sempat membuat publik tanah air dilanda euphoria sepoakbola. Kini, dia datang lagi ke tanah air atas inisiatif PSSI versi KLB Ancol. Bagaimana prospek dia menangani sepakbola kita kembali?
Cholis Faizi, Jakarta
Cholis Faizi, Jakarta
EUFORIA sepak bola Indonesia sempat menggeliat saat piala AFF, beberapa waktu silam. Salah satu aktor penting di balik bangkitnya semarak sepak bola Timnas Indonesia adalah Alfred Riedl. Dia nakhoda yang berhasil meramu permainan Indonesia menjadi lebih menarik dan agresif. Kini dia kembali ke Indonesia di tengah polemik.
"You need me...?" Itulah sepenggal tanya yang muncul dari sosok Alfred Riedl (63). Turun dari mobil Alphard warna hitam, dia langsung menyapa para wartawan dengan kalimat itu di kantor PSSI La Nyalla Mattalitti, Minggu (15/4).
Ketika menukangi Timnas Indonesia jelang Turnamen Piala AFF 2010, pelatih asal Austria itu juga selalu melontarkan kalimat itu. Pertanyaan itu menjadi demikian populer di kalangan wartawan saat itu manakala dengan setia menunggui latihan-latihan Timnas di Lapangan PSSI di kawasan Gelora Bung Karno Senayan Jakarta.
Siapapun pecinta sepakbola tanah air tentu sangat akrab dengan nama Alfred Riedl. Pria asal Austria yang menukangi Timnas PSSI yang sempat membuat
BERITA TERKAIT
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah