Alhamdulillah Ada Kabar Baik dari Emas, Setelah 4 Hari Ambrol
jpnn.com, JAKARTA - Harga emas berjangka sedikit menguat pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB).
Kenaikan logam kuning menghentikan kerugian selama empat hari berturut-turut tetapi masih mencatat penurunan mingguan ketiga beruntun di tengah negosiasi plafon utang AS yang berlarut-larut dan inflasi AS yang membandel.
Analis di platform perdagangan daring OANDA, Erlam Craig mengatakan minggu yang sulit bagi emas berakhir karena beberapa investor mencari perlindungan jika pembicaraan plafon utang mengalami hambatan besar pada jam ke-11.
Sebab, saat ini adalah waktu krisis untuk (Washington) DC dan kemungkinan skenario TARP (dari 2008) dapat terjadi ketika kongres pada awalnya gagal meloloskan program dana talangan bank, itulah sebabnya beberapa pedagang lari ke emas menjelang akhir pekan yang panjang.
"Jika bukan karena data (inflasi) hawkish lainnya, emas akan mengakhiri minggu ini dengan catatan yang jauh lebih kuat,"Craig.
Presiden Joe Biden Kamis (25/5) menyatakan Amerika Serikat akan menghindari gagal bayar kredit yang menghancurkan bahkan ketika anggota parlemen mengambil jeda 10 hari tanpa kesepakatan untuk menaikkan batas pinjaman negara untuk tetap membayar tagihan.
Ada tujuh hari hingga 1 Juni - titik sedini mungkin ketika pemerintah memperkirakan akan kehabisan uang untuk melunasi utangnya - dan pembayaran pinjaman yang terlewat kemungkinan akan memicu resesi, pasar dunia yang bergolak.
Tetapi anggota Dewan Perwakilan Rakyat mulai melakukan reses untuk Memorial Day setelah pemungutan suara terakhir mereka Kamis (25/5) pagi dan baru akan kembali hingga 4 Juni.
Harga emas berjangka sedikit menguat pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), setelah ambrol empat hari.
- Denny JA Sebut Prabowo dapat Sentimen Negatif soal Pilkada Dipilih DPRD
- Harga Emas Antam Hari Ini 26 Desember Stabil, Berikut Daftarnya
- Alhamdulillah, Anggaran Kredit Investasi Padat Karya Mencapai Rp 20 Triliun
- Harga Emas Antam Hari Ini 25 Desember, Stabil!
- Kabar Baik, Target KUR 2025 Naik jadi Rp 300 Triliun
- Banggar DPR RI Minta Pemerintah Menyiapkan 9 Langkah Setelah PPN 12 Persen Berlaku