Alhamdulillah, Akom Dapatkan Restu dari Pak Habibie
jpnn.com - JAKARTA - Pertarungan perebutan kursi ketua umum Partai Golkar di arena musyawarah nasional luar biasa Mei 2016, makin menghangat.
Salah seorang bakal calon, Ade Komaruddin bersama tim pemenangannya terus bergerilya. Salah satu upayanya ialah meminta doa restu kepada sesepuh Partai Golkar yang juga Presiden ketiga RI, Bacharuddin Jusuf Habibie.
Akom, sapaan kondangnya, didampingi tim pemenangan yang dipimpin Mohamad Suleman Hidayat bertandang ke perpustakaan Habibie-Ainun, di Jalan Patra Kuningan XIII, Jakarta Selatan, Kamis (14/4). "Kami mohon doa restu maju menjadi ketua umum Partai Golkar," tegas Ade kepada wartawan usai bertemu Habibie.
Ade yang mengenakan kemeja batik cokelat itu sudah mendeklarasikan diri maju sebagai ketum partai berlambang beringin di Yogyakarta beberapa waktu lalu.
Mantan Ketua Fraksi PG yang kini menjabat Ketua DPR itu mengaku Habibie mendukung perjuangannya menjadi orang nomor satu di PG. "Beliau mendukung saya dan tim untuk berjuang," tegas Akom.
Dia mengaku banyak mendapat arahan dari sesepuh yang juga mantan menteri riset dan teknologi itu. Bahkan, ia menegaskan, Habibie tetap berpendirian bahwa ketum ideal adalah yang berusia 40-60 tahun. "Kalaupun harus yang 60 tahun, itu yang benar-benar dibutuhkan," katanya.
Selain itu, kata Akom, Habibie juga ingin semua fokus agar Golkar menjadi partai yang disiplin. Terpenting, Akom melanjutkan, Habibie menegaskan bahwa uang bukan segalanya bagi partai. "Tadi disampaikan partai jangan bergantung kepada uang, karena uang bukan segalanya," ujar Akom.
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan