Alhamdulillah, Harga Minyak Indonesia Melejit

jpnn.com - JAKARTA – Kondisi pasar global yang menguat mulai mendongkrak harga minyak Indonesia.
Ditjen Migas Kementerian ESDM menyebutkan bahwa Indonesia crude price (ICP) untuk Maret adalah USD 34,19 per barel. Angka itu naik tinggi jika dibandingkan dengan harga Februari yang dipatok USD 28,92 per barel.
Dirjen Migas Wiratmaja Puja mengungkapkan, harga tersebut melejit USD 5,27 per barel atau lebih tinggi bila dibandingkan dengan kenaikan harga pada Januari ke Februari yang hanya USD 1,43 per barel.
’’Kenaikan yang sama terjadi untuk minyak minas/SLC, kini USD 33,82 per barel,’’ ujarnya kemarin (5/4).
Akibatnya, harga minyak Indonesia terus menanjak sejak awal tahun. Harga saat ini hampir menyentuh ICP pada Desember yang mencapai USD 35,47 per barel.
Wirat menyatakan, peningkatan harga minyak mentah Indonesia sejalan dengan perkembangan harga di pasar internasional.
Beberapa faktor utama yang mengakibatkan kenaikan harga adalah menurunnya produksi minyak mentah pada Februari. Berdasar data OPEC pada Maret, ada penurunan suplai minyak mentah dunia 0,21 juta barel per hari. Artinya, produksi hanya 95,73 juta barel per hari.
Merujuk laporan International Energy Agency (IEA), pada Maret lalu ada penurunan suplai minyak mentah dari negara OPEC sampai 90 ribu barel per hari. ’’Penurunan produksi oleh Iraq, Nigeria, dan Uni Emirat Arab serta penahanan produksi oleh Arab Saudi,’’ ungkap Wirat.
- Pererat Kebersamaan, MS Glow Ajak Mitra Liburan ke Spanyol
- Go Global! UMKM Binaan Pertamina Sukses Ekspor Perdana Madu dan Teh ke Filipina
- Bank Mandiri Mempercepat Digitalisasi Pasar Tradisional Lewat Program Livin’ Pasar
- Target Penyerapan 3 Juta Ton Beras Bisa Dicapai dengan Kerja Sama Seluruh Stakeholder
- Hadirkan Hunian Strategis di Jakarta Barat, Purinusa Kembangan Mulai Serah Terima
- Jelang Ramadan, Bulog Sudah Serap 140 Ribu Ton Gabah Petani dengan Harga Rp 6.500 per Kg