Alhamdulillah, Hasil Rapid Test Seluruh Pengurus Pusat PBB Non-Reaktif
jpnn.com, JAKARTA - Puluhan kader Partai Bulan Bintang (PBB) mengikuti rapid test virus corona (COVID-19) secara mandiri di markas besar DPP PBB, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (17/6).
Ketua DPP Bidang Organisasi Internal Husni Jumat mengatakan, proses rapid test dilaksanakan dari pukul 10.00 WIB hingga 15.00 WIB.
Diawali oleh Sekjen PBB Afriansayah Noor (Ferry) sebagai orang pertama yang melakukan rapid test.
"DPP Partai Bulan Bintang berinisiatif secara madiri mengadakan rapid test terhadap 60 orang fungsionaris DPP. Pak Sekjen sebagai orang pertama yang melakukan rapid test kemudian diteruskan pengurus lainnya," kata Husni saat di konfirmasi.
Hasilnya, seluruh fungsionaris yang mengikuti rapid test dinyatakan non-reaktif. Menurut Husni, rapid test yang digelar menjadi salah satu usaha partai untuk terlibat secara langsung membantu pemerintah mengantisipasi penyebaran Covid-19 di Indonesia.
“Partai Bulan Bintang ingin memastikan agar semua kadernya aman dan aktif untuk menjaga kesehatan, sehingga dapat bekerja secara maksiamal untuk kemajuan partai,” katanya.
Pandemi Covid-19 telah menyerang lebih dari 215 negara. Di Indonesia, pasien yang dinyatakan positif mencapai 40.400 orang. Hal tersebut berdasarkan data pemerintah 17 Juni 2020.
Korban meninggal tercatat 2,231 jiwa, sementara yang berhasil sembuh sebanyak 15.705 orang.(gir/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
PBB ingin memastikan agar semua kadernya aman dan aktif untuk menjaga kesehatan lewat kegiatan rapid test.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Mengenal Jaringan Internasional Rantastia Nur Alangan, Oh Ternyata
- Rantastia Nur Alangan Ungkap Dukungan Dr. Ram Krishna untuk UIPM
- Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Delegasi, Raja Juli Mendampingi Hashim ke Forum COP29
- Dituding Jenderal Gadungan, CEO UIPM Tunjukkan Bukti Undangan Resmi PBB
- Jazuli Juwaini Mendukung Penuh Gerakan Global Mengeluarkan Israel dari Keanggotaan PBB
- Resmi! Ini Jabatan Baru Retno Marsudi setelah Meninggalkan Kementerian Luar Negeri