Alhamdulillah, Peringkat Daya Saing RI Melonjak
Menkeu Bambang Brodjonegoro mengatakan, kenaikan peringkat tersebut tidak lepas dari upaya pemerintah dalam memperbaiki iklim investasi. "Ya mudah-mudahan ini dampak dari upaya pemerintah mengurangi aturan-aturan yang selama ini memperpanjang upaya-upaya orang berinvestasi di Indonesia," katanya.
Staf Khusus Wakil Presiden bidang Ekonomi dan Keuangan Wijayanto Samirin menambahkan, laporan Doing Business selalu menjadi referensi investor. "Dari sisi kenaikan 11 peringkat, sudah cukup bagus. Tapi kini kita harus fokus mengejar para kompetitor, terutama di Asean, yang peringkatnya sudah jauh di atas Indonesia,'' ujarnya.
Dia menambahkan, survei Doing Business 2016 belum merefleksikan berbagai aksi strategis yang baru dijalankan pemerintah dalam paket kebijakan ekonomi. Misalnya, deregulasi 134 aturan penghambat bisnis, serta perbaikan izin investasi melalui pendaftaran online dan hanya memakan waktu 3 jam. ''Karena itu, tahun depan saya optimistis peringkat Doing Business Indonesia akan naik signifikan,'' ucapnya.
Secara keseluruhan, jika dicermati, beberapa negara besar dalam kelompok emerging market yang dikenal dengan istilah BRIC (Brasil, Rusia, India, Tiongkok) juga menunjukkan peringkat beragam. Misalnya, Rusia yang ada di peringkat 51, lalu Tiongkok di posisi 84. Sedangkan dua negara lain ada di bawah peringkat Indonesia, yakni Brasil di posisi 116, dan India 130.
Sementara itu, daftar peringkat 10 besar masih dikuasai negara-negara atau kawasan ekonomi yang sudah mapan infrastruktur bisnisnya. Di bawah Singapura yang berada di puncak, berturut-turut ada Selandia Baru, Denmark, Korea Selatan, dan Hongkong. Kemudian, Inggris, Amerika Serikat, Swedia, Norwegia, dan Finlandia. Adapun 3 negara yang menempati peringkat paling buncit adalah Sudan Selatan (187), Libya (188), dan Eritrea (189).
Satu hal yang juga menarik dilihat dalam laporan Doing Business 2016 adalah kenaikan peringkat yang diraih tiap negara. Khusus di kawasan Asean, Indonesia termasuk negara dengan kemajuan paling pesat karena mencatat kenaikan 11 peringkat. Indonesia hanya kalah dari Brunei Darussalam yang melonjak 21 peringkat.
Negara lain yang mencatat kenaikan cukup tinggi adalah Myanmar yang menanjak 10 peringkat, lalu Kamboja naik 6 peringkat, Laos naik 5 peringkat, dan Vietnam naik 3 peringkat. Sementara itu, Timor Leste dan Filipina masing-masing merosot 6 peringkat, Thailand terpeleset 3 peringkat, dan Malaysia turun 1 peringkat.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, perbaikan iklim investasi menjadi kunci utama bagi Indonesia untuk menggenjot kembali perekonomian yang melambat sejak empat tahun terakhir. ''Perbaikan terus kami lakukan melalui paket kebijakan ekonomi, menyederhanakan prosedur bisnis, dan menghapus ketidakpastian,'' katanya saat bertemu dengan para investor di Washington DC, Amerika Serikat (AS) Selasa siang waktu setempat (27/10) atau Rabu dinihari (28/10) di Indonesia.
JAKARTA - Peringkat kemudahan berbisnis Indonesia meningkat tajam. Dalam laporan Doing Business 2016 yang dirilis Bank Dunia kemarin, posisi
- Jelang Nataru, Menteri ESDM dan Dirut Pertamina Tinjau Terminal BBM & LPG di Banten
- Aktif Berbagi di Medsos, Alvino Oldan jadi Global Ambassador Brand Ternama
- Bangun Ekosistem Digital UMKM di Indonesia, Hibank & Mitra Strategis Jalin MoU
- Prabowo Bakal Berkantor dan Kerja di IKN pada 2028
- Startup Perupadata Ingin Terus Tingkatkan Literasi Informasi Masyarakat
- Mide Pro Shop Hadir di Serpong, Tawarkan Layanan Terpadu