Alhamdulillah, Kurs Rupiah Bisa Menguat Selasa Pagi
jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi (6/4) menguat.
Tim Riset Mega Capital Sekuritas dalam kajiannya menyatakan penguatan mata uang garuda seiring turunnya imbal hasil (yield) obligasi Amerika Serikat.
Pada pukul 9.41 WIB, rupiah menguat 17 poin atau 0,12 persen ke posisi Rp 14.498 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.515 per USD.
"US treasury 10 year yield turun ke level 1,7 persen di tengah pasar saham yang mencapai rekor tertinggi didukung oleh data ekonomi yang kuat serta rencana paket infrastruktur," tulis tim riset dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.
Menurutnya, kenaikan bursa saham AS didorong dua data ekonomi yang menunjukkan hasil di atas proyeksi. Rilis data ketenagakerjaan non pertanian atau non-farm payroll mencapai 916 ribu, di atas konsensus 675 ribu.
Sementara itu, rilis data ISM Non-Manufacturing PMI AS pada Maret menunjukkan ekspansi yang lebih cepat yaitu 63,7, meningkat dari Februari 55,3 dan melebihi konsensus 59.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi kurs rupiah masih fluktuatif.
"Untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi namun ditutup melemah di rentang Rp 14.500 hingga Rp 14.550 per USD," kata dia.
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi (6/4) menguat.
- Rupiah Anjlok Lagi, Per USD Tembus Rp 16.313
- Rupiah Melemah Lagi, Misbakhun: Tidak Ada Hubungannya dengan Penggeledahan KPK di Kantor BI
- Gandeng ASDP, BI Perkuat Distribusi Rupiah sampai ke Pelosok Negeri
- Investor Ketar-Ketir soal Perang Dagang, Rupiah Hari Ini Ditutup Ambruk 58 Poin
- Rupiah Hari Ini Makin Ambyar Terpengaruh IHK Amerika
- Sentimen Negatif Trump Bikin Rupiah Hari Ini Ambrol 62 Poin