Alhamdulillah Rupiah Stabil, Gubernur BI: Terima Kasih Eksportir
jpnn.com, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, berterima kasih kepada para eksportir, yang turut mendorong penguatan nilai tukar rupiah, sehingga bergerak stabil di pasar valas.
“Terima kasih kepada eksportir yang sudah memasok dolar ke pasar valas sehingga hari ini nilai tukar bergerak stabil di pasar valas,” katanya dalam konferensi video di Jakarta, Selasa (24/3).
Menurut dia, bank sentral mencermati penawaran dan permintaan sudah berjalan baik di pasar valas sehingga mendorong nilai tukar rupiah diklaim cukup stabil.
“Kami pastikan BI terus berada di pasar, memantau secara baik, dan mengintervensi atau stabilisasi nilai tukar yang diperlukan,” imbuhnya.
BI, kata dia, salah satunya melakukan tiga intervensi dalam stablisasi nilai tukar rupiah di antaranya melalui pasar tunai atau spot, Domestik Non Deliverable Forward (DNDF) dan membeli Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.
Untuk SBN, bank sentral itu membeli SBN yang dilepas oleh investor asing di pasar sekunder Rp 168 triliun untuk menginjeksi likuiditas di pasar keuangan dan perbankan.
Selain itu, BI juga memutuskan menurunkan suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin menjadi 4,5 persen.
Sementara itu, kurs tengah BI pada Selasa menunjukkan rupiah menguat menjadi Rp16.486 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya pada posisi Rp16.608 per dolar AS. (antara/jpnn)
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, berterima kasih kepada para eksportir, yang ikut mendorong penguatan nilai tukar rupiah, sehingga bergerak stabil di pasar valas.
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha
- Waspada, Gubernur BI Sebut Ketidakpastian Pasar Keuangan Global Meningkat
- BNI Jadi Bank Terbaik Peraih 5 Penghargaan BI, Ini Kontribusinya
- Bea Cukai Teluk Bayur Bantu UMKM Manfaatkan Peluang Ekspor Lewat Program Ini
- Monev di 2 Perusahaan Ini, Bea Cukai Tanjung Perak Pastikan Kepatuhan Pengguna Jasa
- Bea Cukai Gali Potensi Eksportir Baru di Kepulauan Bangka Belitung dan Maluku
- Ini Upaya Bea Cukai Gali Potensi Eksportir Baru di Kepulauan Bangka Belitung dan Maluku