Alhamdulillah, Strategi Bu Risma Menunjukkan Hasil yang Baik

"Alhamdulillah waktu itu langsung didukung sumber daya dari BIN (Badan Intelijen Negara) dan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana). Alhasil, mulai terlihat bagaimana pola-pola penanganan terhadap COVID-19 di Kota Surabaya," katanya.
Febri menjelaskan bahwa penelusuran (tracing) masif yang dilakukan Pemkot bertujuan untuk mencari tahu berapa banyak warga yang terkena COVID-19.
Dengan begitu, kata dia, dapat diketahui bagaimana pola untuk penanganan selanjutnya.
"Karena ketika sudah ditemukan kasus, maka Pemkot tahu bagaimana penanganan dan langkah-langkah kebijakan yang harus diambil selanjutnya," ujarnya.
Salah satu kebijakan yang diterapkan kepada warga Surabaya yang terkategori OTG adalah menjalani isolasi dan perawatan di Asrama Haji. Sedangkan pasien yang memiliki komorbid, dirawat di rumah sakit.
"Karena mata rantai ini harus diputus agar tidak menulari, maka diambil kebijakan untuk memakai Asrama Haji," katanya.
Seiring berjalan waktu, ibu hamil serta guru di sekolah juga difasilitasi untuk tes usap (swab) gratis.
Upaya ini diiringi pula dengan menerapkan usapan dadakan di lokasi-lokasi keramaian. Kini, tim usapan dadakan berkembang menjadi Swab Hunter yang dibentuk per kecamatan.
Strategi yang diterapkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam penanganan pandemi COVID-19 dinilai menunjukkan hasil yang baik.
- Wali Kota Surabaya Ancam Pengusaha Tahan Ijazah Karyawan, Tegas!
- Ayah & Anak Meninggal Akibat Kebakaran di Kedung Rukem Surabaya
- Ditanya Pemanggilan La Nyalla, KPK: Tunggu Saja
- Komplotan Perampok Terbongkar Setelah Satu Pelaku Ingat Orang Tua Sakit
- 4 Perampok Sopir Taksi Online di Surabaya Ditangkap, 1 Asal Sidoarjo, 3 Warga Cirebon
- Geledah Rumah La Nyalla, KPK Temukan Bukti Apa?