Alhamdulillah, Wahid Sudah Mau Kurangi Makan, Kini Cuman Enam Sendok
Namun, agar asupan gizi yang dibutuhkan tetap terpenuhi, tambahan nutrisi juga sudah diberikan melalui infus.
Hal itu untuk menyeimbangkan kinerja organ dalam. Bahkan, untuk memastikan perkembangan terkini tentang kondisi dan kinerja seluruh organ dalam, Senin-Selasa (26-27/9) Wahid akan kembali menjalani pemeriksaan lab, radiologi, hingga CT Scan.
”Kasus obesitas ini memang tergolong langka, karena selain obesitas Wahid juga terdeteksi autis, sehingga perlu penanganan khusus psikiater,” terangnya.
Lebih lanjut Agus Dwi menjelaskan, untuk mengantisipasi tindakan melukai diri sendiri, pihaknya juga sudah memasang satu matras tepat di dinding ruang rawat inap sebelah kanan ranjang pasien.
Tujuannya agar saat pasien marah ada media atau sarana yang digunakan untuk meluapkan emosinya.
Dengan demikian, tidak melukai dirinya sendiri, baik dengan memukul bagian tubuh atau kepalanya.
Sementara itu, Winarni, 46, ibunda Wahid yang senantiasa mendampingi putra sulungnya dari lima bersaudara tersebut merasa bersyukur.
Sebab, putranya langsung mendapatkan penanganan medis yang cepat dan layak.
TEGAL – Wahid Zaenanda, 19, remaja penderita obesitas dan autis, kini menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kardinah,
- 150 Drone Show Menghiasi Langit Palembang pada Malam Tahun Baru
- Catatan 2024: Angka Kriminalitas di Kota Bandung Turun, Lakalantas Naik
- Sisa Formasi untuk Pelamar PPPK 2024 Tahap 2 Lumayan, Semangat!
- 68 Orang Tewas di Tangan KKB, 10 Anggota TNI dan 8 Polri
- Kebakaran Rumah di Jakut Diduga Akibat Petasan, Ada Korban
- Besok Pelayanan SIM dan SKCK di Polrestabes Palembang Tutup