Ali Alatas Wafat, SBY Sempat Syok

Kenang Dili dan Atambua

Ali Alatas Wafat, SBY Sempat Syok
Foto : Agus Wahyudi/ JAWA POS
Setelah menjabat Kepala Sekretariat Menteri Luar Negeri, beliau memangku jabatan sebagai Duta Besar/Wakil Tetap RI di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jenewa (1976-1978) dimana beliau telah berperan aktif sebagai juru bicara negara-negara berkembang dalam konteks perundingan mengenai menciptakan tatanan ekonomi dunia yang baru.

Sebelum menjabat sebagai Duta Besar/Wakil Tetap RI di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York (1982-1988) beliau adalah Sekretaris Eksekutif Wakil Presiden Indonesia (1978-1982). Dalam menjalankan tugas profesinya beliau dikenal luas sebagai diplomat ulung dan negosiator yang tangguh pada berbagai isu, baik isu keamanan dan perdamaian serta ekonomi internasional.

Alex dinilai memainkan peranan kunci dalam upaya penyelesaian berbagai konflik seperti konflik di Kamboja melalui Jakarta Informal Meeting (JIM) yang berujung pada Perjanjian Paris 1990, penyelesaian konflik di Filipina Selatan, melalui perundingan formal (Formal Peace Talks) antara Moro National Liberation Front (MNLF) dan Pemerintah Filipina dari tahun 1993-1996 yang berujung pada Manila Peace Agreement (1996) dan juga mengenai masalah Timor Timur (1983-1999) melalui proses Tripartite Dialogue di bawah Sekretaris Jenderal PBB.

Ali Alatas merupakan seorang tokoh dan pelaku sejarah dalam proses pembentukan dan penguatan kerjasama ASEAN, sejak pembentukan ASEAN di tahun 1967. Ketokohannya dalam menjalankan kerjasama antar negara berkembang melalui Gerakan Non-Blok, G-77, OKI, G-15, dan lainnya diakui secara luas.

JAKARTA - Mantan Menteri Luar Negeri Ali Alatas (1988-1999) wafat pada hari Kamis, tanggal 11 Desember 2008. Diplomat Indonesia itu menghabiskan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News