Ali Alatas Wafat, SBY Sempat Syok
Kenang Dili dan Atambua
Jumat, 12 Desember 2008 – 01:01 WIB
Juru Bicara Presiden Dino Patti Djalal mengatakan presiden benar-benar kehilangan atas berpulangnya mantan menteri luar negeri itu. ’’Hari ini hari berkabung bagi kita semua,” kata Dino Patti Djalal di Kantor Presiden, Kamis (11/12). Sebelum memulai sidang kabinet terbatas di kantor presiden, SBY mengajak Wakil Presiden Jusuf Kalla dan para menteri untuk berdiri sejenak mengheningkan cipta dan berdoa untuk Ali Alatas. SBY mengajak para menteri untuk meneladani sosok Alex—sapaan Ali Alatas.
Menurut Dino, beberapa waktu lalu, presiden sempat membesuk Ali Alatas di Singapura. Saat dijenguk SBY, kata Dino, kondisi Ali Alatas sudah membaik. ’’Sudah masuk proses penyembuhan dan bahkan sudah ada rencana mau pulang 17 Desember. Jadi waktu itu kesan Presiden, beliau sudah membaik kondisinya,” kata Dino.
Dalam penerbangan pesawat kepresidenan dari Denpasar ke Jakarta pagi kemarin, menurut Dino, terasa sekali suasana berkabung yang amat sangat. Seluruh delegasi diam dan termenung. SBY dan rombongan masih belum percaya, diplomat ulung itu telah tiada. ”Beliau bukan hanya diplomat biasa, tapi juga seorang negarawan,’’ kata Dino.
Ali Alatas juga memiliki bintang Adi Mahaprana dan juga bintang Republik Indonesia Utama. Dengan dua bintang tersebut Ali Alatas berhak dimakamkan di TMP Kalibata dengan upacara militer. Rencananya pemakaman akan dilangsungkan pagi ini, dipimpin langsung oleh SBY. Ali Alatas sudah hampir dua pekan dirawat di RS Mount Elizabeth, Singapura, setelah sempat mengalami kritis di Jakarta. Diduga Ali Alatas mengalami serangan jantung. Lalu diterbangkan secara khusus ke Singapura untuk mendapatkan
JAKARTA - Mantan Menteri Luar Negeri Ali Alatas (1988-1999) wafat pada hari Kamis, tanggal 11 Desember 2008. Diplomat Indonesia itu menghabiskan
BERITA TERKAIT
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan
- Amplop Berlogo Rohidin Mersyah-Meriani Ikut Disita KPK, Alamak
- Tersangka Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan Bakal Dijerat Pasal Berlapis
- Waket Komisi VIII DPR-LDII Ingatkan Persoalan Kebangsaan Hadapi Tantangan Berat