Ali... Ali... Ali... Berkumandang tanpa Henti
Beberapa jam sebelum rombongan kendaraan pembawa peti Ali tiba, suasana rumah masa kecil Ali semakin ramai. Rumah berdinding merah muda itu dipenuhi orang yang juga memberikan tanda mata dan ucapan dukacita kepada Ali. Kartu ucapan, bunga, dan balon bisa ditemui di bagian depan rumah itu. "Ali...Ali...Ali...." Sorak sorai terdengar dari orang-orang yang datang ke rumah itu. Kru media pun senantiasa meliput orang-orang yang seolah tak berhenti datang. Selain memberikan bunga dan tanda mata, sejumlah orang berfoto di depan lukisan kanvas sang petinju legendaris yang terpampang di halaman rumah.
Momen itu pun menjadi kesempatan meraup untung bagi pedagang aksesori tentang Ali. Seorang pria yang sedang menjual aksesori berupa kaus Muhammad Ali mengatakan, dagangannya cukup laris kemarin. Kaus yang dia jual dibanderol USD 15 hingga USD 25 (setara Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu) per kaus, bergantung jenis desain. Yang dicetak di kedua sisi lebih mahal daripada yang hanya dicetak di satu sisi. Jawa Pos pun membeli kaus hitam yang bergambar wajah sang petinju dengan tulisan besar Ali.
Tak hanya berjualan, ada pula pengunjung yang membawa kuda kesayangannya. Bagian punggung kuda itu diberi jubah petinju bertulisan Ali. "Saya ingin melepas kepergian Ali dengan hewan kesayangan saya," ujarnya. (*)
SALAH satu titik penting dari rute yang dilalui jenazah Ali sebelum dimakamkan adalah Muhammad Ali Center, gedung yang dibangun untuk menunjukkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pengelolaan Perbatasan RI-PNG Jadi Sorotan Utama di Sidang ke 38 JBC
- Bertemu PM Pakistan, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan
- 13 Orang Tewas dalam Kecelakaan Kapal di India Bagian Barat
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Bertemu Paus Fransiskus, Arsjad Rasjid Bawa Misi Kemanusiaan
- Beginilah Cara Iran Merekrut Warga Israel Jadi Mata-Matanya