Ali Fauzi, Adik Bungsu Amrozi-Mukhlas, Paling Repot saat Eksekusi
Sekarang Tanggung Empat Janda dan Sepuluh Anak Yatim
Senin, 10 November 2008 – 08:51 WIB
Ali lalu menghubungi keluarga di Tenggulun. Tentu saja, keluarga langsung meminta Ali untuk pulang. "Saya tak mau dijebak. Jangan sampai ini dibuat seolah-olah kami menyetujui eksekusi," katanya kepada Jawa Pos yang memang menemaninya sejak tiba di Cilacap.
Maka, dia pun menampik tawaran untuk masuk Nusakambangan dan memilih pulang. Bagi dia, berkunjung ke kedua kakaknya bisa saja diartikan "restu" untuk eksekusi.
Namun, keinginan pulang itu mendapat "halangan". Tak kurang Kapolres Cilacap AKBP Teguh Pristiwanto dan sejumlah pejabat Polda Jateng berusaha "membujuk" Ali untuk tinggal. Namun, Ali bersikeras. "Maaf, Pak. Kepala saya sudah pening. Saya mau pulang saja. Saya tak mau keluarga terpecah kalau saya tetap nekat masuk," katanya.
Aparat di kampung halaman Ali sendiri masih berhitung dengan situasi keamanan. Sebab, banyak massa yang terus berdatangan ke Tenggulun. "Semakin lama tak dimakamkan, semakin besar potensi konflik yang terjadi," ucap sumber di kepolisian.
TIDAK mudah menjadi seorang Ali Fauzi, adik bungsu lain ibu Amrozi-Mukhlas yang tinggal di Tenggulun, Lamongan, Jawa Timur. Selain menjadi juru bicara
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408