Ali Fauzi, Adik Bungsu Amrozi-Mukhlas, Paling Repot saat Eksekusi
Sekarang Tanggung Empat Janda dan Sepuluh Anak Yatim
Senin, 10 November 2008 – 08:51 WIB
Salah satu cara yang bisa mempercepat "pemakaman" adalah menugasi Ali Fauzi memandikan Mukhlas-Amrozi. Harapannya, saat datang, jenazah langsung disalatkan dan dimakamkan. Maka, koordinasi tingkat tinggi yang melibatkan Mabes Polri, Polda Jatim, dan Polda Jateng pun digelar. Entah, bagaimana koordinasinya, perintahnya jelas: Ali jangan boleh pulang dulu!
Meski halus, tekanan agar Ali tetap tinggal di Cilacap menunggu waktu eksekusi tetap terasa. Ali yang waktu itu berada di Satpas SIM-KB Polres Cilacap tampak duduk di ujung ruang. Banyak petugas berpakaian preman yang "menjaganya". Selalu ada petugas yang menanyai sehingga Ali tidak bisa beranjak. Apalagi pulang ke Lamongan.
Setelah sekian lama "kepastian" eksekusi mengambang, seorang perwira tinggi mengisyaratkan eksekusi terhadap Amrozi cs akan dilakukan malam itu juga. Mendengar itu, Ali terhenyak. Dia langsung menghubungi keluarga. Setelah melakukan kontak telepon dengan para kerabat dekat, keluarga membolehkan Ali masuk Nusakambangan setelah eksekusi dilakukan. "Ini aneh. (Kami) Diberitahu (soal eksekusi) secara tak resmi. Kenapa sih tak memberi tahu secara resmi saja," kata Ali.
Sambil menunggu saat eksekusi, Ali beristirahat di ruang Kasatlantas Polres Cilacap AKP Maulana Hamdan. Meski semua kebutuhan dipenuhi, mulai ganti baju (kaus), sarung (untuk salat), makanan, namun di luar pintu ruang Kasat tersebut dijaga oleh sekitar delapan orang petugas berpakaian preman.
TIDAK mudah menjadi seorang Ali Fauzi, adik bungsu lain ibu Amrozi-Mukhlas yang tinggal di Tenggulun, Lamongan, Jawa Timur. Selain menjadi juru bicara
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408