Ali Imron: Saya Ketika Itu Setara Letda
jpnn.com - SEBAGIAN masyarakat Indonesia mungkin saja tidak lagi mengingat peristiwa bom Bali II yang terjadi 1 Oktober 2005 lalu.
Namun bagi Ali Imron, salah seorang pelaku yang dijatuhi hukuman seumur hidup ini, peristiwa tersebut sampai saat ini masih terus membayang.
Ali belum mampu menghapus ingatan, akibat perbuatannya di Kuta dan Jimbaran bersama sejumlah pelaku lain, 23 orang tewas dan 196 lainnya luka-luka.
Itu belum akibat lain, hancurnya perekonomian masyarakat Bali akibat sepinya kunjungan wisatawan.
Karena itu sebagai wujud penyesalan, Ali bertekad menghentikan aksi-aksi terorisme di Indonesia. Terpidana penjara seumur hidup ini pun siap membantu negara dengan memberi pemahaman yang benar tentang terorisme.
Di antaranya seperti yang terlihat pada seminar nasional "Preventif Justice dalam Antisipasi Perkembangan Ancaman Terorisme" yang digelar Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), di Hotel Borobudur, Selasa (6/12).
"Dalam perjalanan, banyak pihak melontarkan pandangan seolah-olah terorisme itu rekayasa, konspirasi dan didasari di luar tujuan kami. Ini fakta, supaya masyarakat tahu. Kami di Jamaah Islamiyah, yang kami inginkan adalah NKRI menjadi negara Islam sebagaimana NII dulu," tutur Ali.
Menurut adik kandung dua pelaku bom Bali lainnya, Ali Ghufron dan Amrozi, keinginan mengubah Indonesia menjadi negara Islam akan tetap ada. Karena hadir dari sebuah ideologi yang tertanam begitu kuat dalam pikiran.
SEBAGIAN masyarakat Indonesia mungkin saja tidak lagi mengingat peristiwa bom Bali II yang terjadi 1 Oktober 2005 lalu. Namun bagi Ali Imron, salah
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408