Ali Mahakam, 12 Tahun Bertahan dalam Kondisi Koma
Sang Penjaga Malah Pergi Terlebih Dahulu
Rabu, 11 April 2012 – 00:11 WIB
Sebelum kepergian sang mama, Mega mengaku tak menemui firasat apa pun. Apalagi, sang mama masih menjalani aktivitas seperti biasa. "Termasuk nunggu papa di kamar hingga jam 12 malam. Mama dan kami selalu berdoa akan datangnya miracle demi kesembuhan papa," ucap perempuan yang menjalankan bisnis ekspedisi dan pengiriman barang tersebut.
Keteguhan Sylvi dalam merawat Ali menjadi inspirasi bagi anak-anaknya. Mereka pun berjanji meneruskan langkah tersebut. Sejak mengalami kegagalan operasi bypass pada pertengahan 2000 di Rumah Sakit Gleneagles, Singapura, aktivitas Ali berhenti total. Saraf motorik hampir di seluruh tubuhnya bisa dikatakan mandek total.
Alhasil, Ali nyaris tidak bisa melakukan apa-apa. Melakukan hal ringan seperti membalik telapak tangan, misalnya, Ali tidak kuasa. Dia akhirnya menjalani rawat jalan di bawah pengawasan dokter Irwan Gondo SpJP.
Merry, salah seorang perawat yang menjaga Ali sejak kali pertama koma, mengatakan bahwa kondisi Ali memang sangat lemah. "Namun, semangat bapak untuk sehat luar biasa," kata perempuan 60 tahun itu.
Perjuangan Ali Mahakam untuk bertahan hidup sungguh luar biasa. Dua belas tahun terbaring di ranjang dan akrab dengan rumah sakit tak membuatnya
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala