Ali Wongso Beber Alasan Airlangga Hartarto Paling Pantas Pimpin Golkar
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Ali Wongso Sinaga menilai Airlangga Hartarto layak meneruskan jabatan sebagai orang nomor satu di Golkar.
Dia mengatakan, ada dua perspektif yang perlu dipertimbangkan. Yang pertama adalah komitmen pembangunan bangsa negara sesuai doktrin karya kekaryaan Golkar.
Perspektif kedua adalah membangun Golkar sebagai partai politik nasional yang jauh lebih kuat dan mengakar di hati rakyat.
BACA JUGA: Soal Jatah Menteri untuk Golkar, Airlangga Jawab Begini
Dia menambahkan, kesuksesan strategi percepatan pembangunan nasional ke depan yang fokus pada sumber daya manusia dengan penguatan ekonomi keuangan industri dan ideologi budaya bangsa amat penting bagi perjuangan Golkar.
"Karena itu, Golkar tidak boleh ada jarak dengan pusat kekuasaan. Untuk menjamin itu, ketua umum Partai Golkar ke depan harus match dengan strategi itu. Logikanya akan lebih kondusif jika ketum Golkar merangkap menteri strategis," papar Ali Wongso, Sabtu (15/6).
Ali menambahkan, dalam perspektif membangun Partai Golkar, memang sering ada kalangan yang khawatir dan memasalahkan jabatan rangkap seorang ketum partai yang sekaligus menteri.
"Seolah-olah praktis kinerja kepemimpinan Partainya akan cenderung lemah. Namun, sebenarnya itu tidak masalah dan justru positif," kata dia.
Ketua Umum Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Ali Wongso Sinaga menilai Airlangga Hartarto layak meneruskan jabatan sebagai orang nomor satu di Golkar.
- Penyaluran Jauh Lampui Target, Akses KUR Diperluas Hingga 2 Juta Debitur Baru
- Ingatkan PDIP Konsisten soal PPN, Misbakhun: Berpolitiklah secara Elegan
- Paket Insentif Ekonomi dari Pemerintah Jadi Angin Segar bagi Industri Otomotif
- Berdampak Positif, Pemerintah Bakal Perpanjang Insentif PPN DTP bagi Sektor Properti
- PPN Jadi 12 Persen, Pakar: Paket Stimulus Ekonomi Akan Meringankan Beban Masyarakat
- Airlangga Dorong Koperasi Terus Tumbuh dan Beregenerasi