Aliansi Aktivis Nasional: Kampus Harus Netral dari Politik Partisan
jpnn.com - JAKARTA - Sejumlah aktivis yang tergabung dalam "Aliansi Aktivis Nasional Menolak Kampus Menjadi Partisan Politik Praktis" menyatakan menolak gerakan yang mengatasnamakan kampus untuk kepentingan elektoral pasangan calon presiden-calon wakil presiden tertentu.
Sikap itu disampaikan dalam konferensi pers bertajuk 'Selamatkan Kampus dari Nafsu Berahi Kekuasaan' di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (3/2).
Koordinator Aliansi Aktivis Nasional Menolak Kampus Menjadi Partisan Politik Praktis M. Natsir Sahib menyatakan kampus harus muncul dengan narasi politik kebangsaan.
Dia menegaskan kampus tidak harus muncul dengan narasi politik partisan.
Apalagi, lanjut dia, sebagai partisan calon presiden tertentu.
Sebab, ujar Natsir, kontestasi pilpres hanya sementara, sedangkan muruah kampus itu selamanya.
"Yang kami sayangkan adalah sekelompok guru besar apalagi kampus negeri, seharusnya berkomitmen menyampaikan pendapatnya secara akademis bukan menyampaikan pendapat capres lainnya. Kampus sudah terlalu jauh masuk dalam politik partisan," kata Natsir dalam pernyataan persnya, Minggu (4/2).
Dia mengatakan ketika salah satu universitas membacakan pernyataan sikap, lalu ada peserta yang menunjukkan salam tiga jari, maka hal ini menunjukkan politik partisan untuk kepentingan kekuasaan dengan memanfaatkan panggung kampus.
Aliansi aktivis nasional menolak gerakan yang mengatasnamakan kampus untuk kepentingan elektoral pasangan calon presiden-calon wakil presiden tertentu.
- Kampus Unika Atma Jaya Utamakan Sustainability dan Keseimbangan Alam
- Cerita Richel Megapaswati, Mahasiswa UMB Mencuri Perhatian di Panggung Dunia
- Pendapat Ginanjar Wiro Sasmito Soal Nestapa Kampus Swasta
- 8 Rekomendasi IAGL–ITB untuk Kemandirian Energi & Minerba, Dany Amrul Dorong Peran Kampus
- IMDE Gelar Kuliah Umum Bertema Tips dan Trik Wawancara Tokoh
- UMJ Kukuhkan Tiga Guru Besar Baru, Selamat Ibu-Ibu Profesor