Aliansi Pelajar Surabaya Tolak KBM Daring
Selasa, 29 Juni 2021 – 19:51 WIB

Anak sekolah daring. Foto: FFI
Mirza menyebut berdasarkan survei Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dari 1.700 pelajar terdapat 76,7 persen mengatakan bawah mereka tidak senang belajar di rumah.
Selanjutnya 73,2 persen di antaranya menyatakan bahwa tugas yang diberikan cukup berat. Ditambah lagi dengan 79,9 persen pelajar mengungkapkan bahwa interaksi antara mereka dan guru tidak ada.
Mirza mengatakan pelajar harusnya tidak didiamkan dan ditakuti dengan Covid-19. Justru dengan PTM pelajar dapat teredukasi secara efektif mengenai virus tersebut.
"Jangan hanya berkelakar tentang bahaya Covid-19 kemudian menjadikan pelajar sebagai korban sistematika pendidikan. Kalau pembelajaran daring diteruskan maka merdeka belajar hanyalah omong kosong belaka bagi pelajar," ucap dia.
Aliansi Pelajar Surabaya menolak pembelajaran daring karena dinilai hanya memberikan beban, baik mental ataupun fisik
BERITA TERKAIT
- Viral Es Krim Mengandung Alkohol di Surabaya, Aparat Bertindak!
- Gegara Video Influencer, Stan Es Krim di Surabaya Barat Disegel Satpol PP
- Satpol PP Surabaya Temukan 2 RHU Jual Miras saat Ramadan
- KAI Daop 8 Tes Narkoba Kepada 100 Pekerja, Ini Hasilnya
- Info Penting, Masyarakat Surabaya Harap Lakukan Ini Sebelum Mudik Lebaran 2025
- Usut Dugaan Korupsi Dana Hibah SMK, Kejati Geledah Dinas Pendidikan Jatim