Aliansi PRT dan Buruh Perempuan Gelar Aksi Mayday dari Bundaran HI ke Patung Kuda, Nih Tuntutannya
Pengurus Perempuan Mahardihika, Vivi Widyawati mengatakan pihaknya mendata terdapat ratusan buruh perempuan garmen yang terpuruk akibat aturan no work no pay.
“Ada buruh perempuan yang kemudian hanya dipekerjakan sesaat dengan dalih no work no pay,” kata Vivi.
Vivi menilai hal tersebut jadi pasal karet yang mematikan hak buruh perempuan untuk bekerja. Padahal ada pasal yang mengizinkan cuti haid, cuti melahirkan, sakit, izin dan lain-lain yang penerapannya akan dilanggar pengusaha.
“Ini sangat merugikan buruh perempuan,” tegas Vivi Widyawati.
Jihan Faatihah dari Mahardhika Perempuan menyoroti pengurahan upah sebesar 25 persen sebagai bentuk pelanggaran hak yang dilegalkan oleh Permenaker dan menjadikan buruh tidak menerima upah yang seharusnya mereka terima sesuai dengan ketentuan upaya yang berlaku.
“Upah minimum adalah hak dasar yang tidak boleh dilanggar sehingga pengurangan waktu dan jam kerja seharusnya tidak boleh berkonsekuensi terhadap pengurangan upah buruh,” ujar Jihan.(fri/jpnn)
Para Pekerja Rumah Tangga (PRT) dan buruh perempuan melakukan aksi Maydya pada 1 Mei 2023 dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) dan long march menuju Patung Kuda.
Redaktur & Reporter : Friederich Batari
- Rayon Sritex
- Wamenaker Beri Kabar Mengerikan soal PHK
- Kasasi Sritex Ditolak MA, Pemerintah Siapkan Langkah Jika Terjadi PHK
- Setelah 10 Jam Buruh Bertahan, UMSK & UMSP Jateng 2025 Ditetapkan
- Forum ILO: Serikat Buruh Indonesia Tekankan Pentingnya Kolaborasi di Era Digital
- Tokoh Buruh Tolak Wacana Polri di Bawah TNI