Alihkan Ketergantungan Pupuk Bersubsidi

Alihkan Ketergantungan Pupuk Bersubsidi
Tamsil Linrung

Harus sanggup. Ada sejumlah proyek percontohan yang sudah berjalan bagus. Contohnya di Deli Serdang. Ada komunitas transmigran sekitar 200 org. Mereka berusaha pupuk organik yang sanggup meningkatkan pendapatan masyarakat disitu. 5 tahun lalu, belum ada yang memiliki kendaraan roda dua sekalipun, tapi sekarang sudah banyak yang punya mobil.  Mereka menjual Rp6 ribu perkilo dan bisa menghasilkan sudah jutaan dalam setiap bulan. Kualitasnya juga bagus. Buktinya di tempat lain hasil satu hektar hanya enam ton, mereka bisa menghasilkan sembilan ton. Itukan sudah cuikup bagus. Bahkan saya dengar ada yang lebih besar dan lebih dari 10 ton perhektar.

 

Darimana petani Sulsel harus memulainya?

Sekarang ini departemen pertanian membentuk sistem integrasi padi dan ternak (SIPT). Petani tidak hanya menggantukan pendapatannya dari peranian dan tanaman pangan saja, tetapi juga dengan peternakan. Karena diintegrasikan, peternakan dapat diolah menjadi pupuk dari hasil kotoran ternak. Petani tidak tergantung sepenuhnya pada pupuk bersubsidi. Kalau pun ada, volume nya kecil. Pemda seharusnya aktif memfasilitasi kelompok tani studi banding ke daerah-daerah yang pertaniannya maju dengan menggunakan pupuk organik. Untuk memulai di Sulsel, memang dibutuhkan kelompok tani (KT) yang kuat. KT ini harus didrong untuk menjemput pembiayaan–pembiayaan yang saat ini aktif disosialisasikan. Pembiayaan dari pemerintah sudah begitu banyak.

 

Terkait keterbatasan modal?

Asal petani dan kelompoknya bisa memanfaatkan, sekarang sudah tersedia banyak bentuk program bantuan. Di pertanian ada program LM3 (Lembaga Mandiri yang Melekat di Masyarakat). Pembiayaan ini diutamakan kepada kelompok yang mengakar di masyarakat seperti pesantren. Ada juga LUEP (Lembaga Usaha Ekonomi Pedesaan), ada PUA (Pengembangan Usaha Agrobisnis Pedesaan), ada PEMP (Penguatan Ekonomi Masyarakat Pesisir), ada  KUR (Kredit Usaha Rakyat). Khusus KUR ini, tidak ada agunan. Pinjam Rp5 juta cukup tunjukkan bukti punya usaha. Mau ternak sapi atau bebek, terserah. Ini yang mestinya disosialisasikan.

 

MEMBANGUN petani dan petambak yang kuat tidak cukup dengan menyediakan pupuk urea bersubsidi saja. Soalnya, carut marut distribusi masih menyisakan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News