Aliran Apa Ini? Naik ke Bukit Secara Berpasangan, Tanpa Busana, Begituan, Tuhannya Menerima

Kapolres menjelaskan, dahulu ada orang tua bernama Apus yang pernah melakukan ibadah di Kampung Kyamdori.
Orang tua itu berdoa di atas batu yang kini disembah oleh kelompok tersebut. Apus sendiri sudah lama meninggal. Entah bagaimana muncul ajaran yang berkaitan dengan sejarah batu tempat berdoa tadi. Batu itu buat kelompok tadi dianggap sebagai tempatnya Tuhan.
Informasi lain yang diperoleh Cenderawasih Pos, dalam ajaran ini melegalkan persetubuhan dan di lokasi melakukan ibadah dibangun pondok-pondok yang diduga untuk melakukan persetubuhan.
Lalu ada kegiatan malam hari yakni naik ke atas bukit secara berpasangan dengan tanpa busana dan sesampainya di atas mereka diperbolehkan melakukan hubungan badan hingga pagi hari.
Jika tidak melakukan maka dianggap tidak menerima ajaran Tuhan, sedangkan jika melakukan dianggap menjalankan ajaran Tuhan.
Ada yang sampai hamil dari kegiatan tersebut.
Kelompok dari tim doa ini sendiri diprediksi sudah mencapai 100-an orang.
“Saat ini kami masih mengambil keterangan dari pentolan kelompok," kata kapolres. (ade/nat)
Polres Supiori membubarkan kelompok yang diduga menganut aliran sesat. Ada foto yang dianggap kelompok itu sebagai Tuhan.
Redaktur & Reporter : Adek
- Dugaan Aliran Sesat di Meranti: Selain Seks Penghapus Dosa, HA Mengaku Bisa Melihat Surga
- Dugaan Aliran Sesat Bikin Heboh Warga di Riau, MUI Turun Tangan
- Heboh Aliran Sesat Diduga Ajarkan Seks Bebas Penghapus Dosa di Meranti, Astaga!
- Aliran Sesat
- Taklim Makrifat Percaya Ada Rasul Baru Setelah Nabi Muhammad SAW, MUI: Aliran Sesat
- Sempat Komentar Soal Isu Ben Kasyafani Masuk Aliran Sesat, Marshanda Kini Bereaksi Begini