Aliran Sesat
Oleh: Dahlan Iskan
jpnn.com - SUDAH lama saya tidak bertemu dokter-pemikir Ryu Hasan. Terakhir di Balikpapan. Dalam acara seminar di Institut Teknologi Kalimantan. Atau di Yogyakarta. Saat sama-sama nonton Habib Suci-nya Butet Kartaredjasa –ups...Tabib Suci.
Kemarin malam saya didapuk berdua dengan Ryu Hasan. Yakni dalam seminar Masa Depan Ilmu Pengetahuan. Online. Penyelenggaranya: Paguyuban Mitikondria Indonesia.
Ada nama Raymon Kamil di kelompok itu –tidak mau menyekolahkan anaknya karena tidak mau harus ikut salah satu mata pelajaran agama.
Ada Nurseto Adiputranto yang mendalami soal Kapal Nabi Nuh –dan banyak menulis soal ketidakpercayaannya akan peristiwa itu: karena dia menganggap itu tidak sesuai dengan science.
Saya tidak mau membahas masa depan ilmu pengetahuan di Indonesia: apakah punya masa depan. Biarlah dokter Ryu yang bicara itu. Lebih ahli.
Saya hanya menginfokan masa depan science di Tiongkok.
Di sana yang dimaksud "masa depan" sudah terjadi 15 tahun yang lalu. Yakni di periode kedua masa jabatan Presiden Hu Jintao –sebelum digantikan presiden yang sekarang, Xi Jinping.
Saat itulah dilakukan revisi ideologi komunis Tiongkok.
Maka komunisme Tiongkok itu, kalau di agama, sudah disebut "komunis aliran sesat". Tetapi justru yang sesat yang ternyata lebih maju.
- Anak Buah Sri Mulyani Klaim Kondisi Perkonomian Indonesia Tetap Stabil jika PPN 12 Berlaku
- Celeng Banteng
- Bisnis Pergudangan Makin Menjanjikan, Simba Lengkapi Fasilitas Substansial
- Aplikasi Jajan Jajanan Lokal jadi Penguat Rantai Pasok Digital Ekraf di Indonesia
- Sritex Akhir
- Hunian Urban Makin Diminati, Unit Apartemen PPK Kemayoran Jadi Pilihan Strategis