Aliran Sesat
Oleh: Dahlan Iskan
Buku itu terbit tahun 2005. Ekonomi Tiongkok lagi hebat sekali. Tetapi si ahli menyebutkan: semua kehebatan itu hanya untuk mengejar Olimpiade Beijing. Semua kemampuan dicurahkan ke suksesnya Olimpiade.
Begitu Olimpiade selesai, ekonomi Tiongkok melambat dan dua tahun kemudian runtuh.
Ternyata lima tahun setelah buku itu terbit, Tiongkok menjadi kekuatan ekonomi ketiga terbesar di dunia. Mengalahkan negara bebas Jerman. Tinggal kalah oleh Jepang dan Amerika.
Lalu ada ramalan lagi Tiongkok akan runtuh tahun 2015.
Setelah tahun itu Tiongkok jadi kekuatan ekonomi kedua terbesar di dunia. Mengalahkan Jepang. Tinggal kalah dari Amerika.
Tidak hanya dua kali Tiongkok diramalkan runtuh. Ketika dilanda wabah SARS dulu juga diramal akan runtuh. Demikian juga dengan Covid-19.
Lalu saya menantang seminar: mana yang lebih memberikan kebebasan. Tiongkok atau negara demokrasi.
Demokrasi adalah aplikasi dari doktrin kebebasan. Lalu untuk mengaplikasikan demokrasi dilaksanakanlah Pemilu: lima tahun sekali –atau empat, atau enam tahun sekali.
Maka komunisme Tiongkok itu, kalau di agama, sudah disebut "komunis aliran sesat". Tetapi justru yang sesat yang ternyata lebih maju.
- Melawan Kriminalisasi Berbau Politik di Pilkada 2024
- Saham TLKM Anjlok, Telkom Butuh Penyegaran & Strategi Baru
- Mampir Guyon
- Pakar Apresiasi Andi Sudirman yang Berhasil Tangani 500 Kilometer Jalan di Sulsel
- Pertamina Eco RunFest 2024 Beri Dampak Positif, Mulai Lingkungan hingga Ekonomi
- Kunjungi Desa Tertinggal di Serang, Mendes PDT Yandri Susanto Mengaku Miris