Alita: Battle Angel, Murni Hiburan Visual, Tidak Lebih
jpnn.com - Tak disangka, Alita: Battle Angel booming dalam sepekan terakhir. Film itu memuncaki box office Amerika Utara pekan lalu. Namun, tampaknya kritikus film belum menganggapnya mengagumkan.
Pada 2563, Dr Dyson Ido (Christoph Waltz) yang merupakan pakar cybernetics terkenal di Iron City menemukan sebuah "harta karun" di tempat pembuangan sampah. Yakni, kepala dan inti tubuh sebuah robot yang memiliki otak gadis remaja. Ido membawanya ke rumahnya. Dia memberinya tubuh robot yang sejatinya dibuat untuk putrinya yang telah tiada. Ido menyebutnya Alita, nama mendiang putrinya.
Ido tidak bisa selamanya menggenggam Alita seperti anaknya sendiri. Alita punya jiwa petarung besar. Karena kehilangan memori, Alita berusaha terus menggali masa lalu untuk mengetahui asalnya. Hingga akhirnya dia tahu bahwa dirinya dulu bagian pasukan khusus dengan skill bertarung yang hebat. Dia berasal dari Zalem, kota yang melayang di atas Iron City. Alita menyadari bahwa musuh utamanya, Nova, sedang mengincarnya.
Alita: Battle Angel merupakan adaptasi dari serial manga yang berjudul Gunnm atau Battle Angel Alita yang tayang pada 1990-1995. Film arahan Robert Rodriguez itu terasa cukup familier. Beberapa hal sebetulnya sudah ada dalam film-film lain. Misalnya, Zalem, sky utopia seperti yang ada dalam film Elysium (2013).
Lalu, sosok Alita yang mencari jati diri juga mirip dengan karakter dalam film adaptasi Ghost in the Shell (2017) yang diperankan oleh Scarlett Johansson. Bahkan, motorball, jenis olahraga yang menjadi plot driving dalam film itu, juga serupa dengan Rollerball (1975). Namun, sentuhan ala Transformers membuatnya futuristis.
Efek visual yang ditampilkan sepanjang 140 menit film itu ternyata cukup memukau penonton. Terutama pada penggambaran para robot dan manusia setengah robot yang mendominasi Iron City. Juga suasana kota dengan warm tone yang mengagumkan.
"Ya, karakter utamanya (yang diperankan, Red) Rosa Salazar melakukan penampilan mocap (motion capture, Red), memiliki mata yang besar. Namun, selama film ini, kamu juga mungkin memilikinya (membelalakkan mata, Red)," tulis Vinnie Mancuso, kolumnis Collider.
Efek itulah yang membuat sosok Alita enak dilihat meski memiliki mata besar dan wajah mungil khas manga banget. Kehadiran Alita cukup simpatik dan magnetis. Jadi, meski melalui digitalisasi, rasanya tetap organik.
ak disangka, Alita: Battle Angel booming dalam sepekan terakhir. Film itu memuncaki box office Amerika Utara pekan lalu.
- Bakal Bintangi Film Air Mata Mualaf, Acha Septriasa Ceritakan Perannya
- Ramaikan Industri Perfilman Indonesia, Minka Rosie Production Siapkan 4 Film
- Segera Tayang, How to Make Millions Before Grandma Dies Dijamin Mengaduk Emosi
- Trailer Vina: Sebelum 7 Hari Resmi Dirilis
- Rayakan HUT RI, KlikFilm Hadirkan Dua Film Baru Berbeda Genre
- Dunia Hari Ini: Panen Dolar, Film Barbie Memecahkan Rekor Baru