Allahu Akbar! Terdengar Jerit Tangis, Semua Panik

Allahu Akbar! Terdengar Jerit Tangis, Semua Panik
Kawah Sileri di Pegunungan Dieng mengeluarkan asap tebal usai meletus dan melukai sejumlah wisatawan, Minggu (3/7). Foto: AHMAD ZAINUDIN/JAWA POS RADAR KEDU

Akibat musibah ini, akses menuju lokasi—termasuk ke D'Qiano Water Park-- terpaksa ditutup bagi wisatawan hingga batas waktu yang belum ditentukan. Adapun jarak antisipasi aman bagi warga desa yang terpaksa beraktivitas adalah 100 meter.

Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Dieng, Surip, membeber, letusan kawah Sileri kali ini berkategori letusan freatik (semburan lumpur dan air).

Ketinggian letusan kurang lebih 150 meter dengan sebaran 50 meter di bibir kawah ke arah utara dan selatan .

Letusan kali ini tidak ditandai dengan kegempaan. "Padahal, 2-3 jam sebelumnya sudah dicek. Suhunya masih stabil di angka tinggi," jelasnya.

Ditanya mengenai potensi letusan susulan, Surip menjawab masih ada kemungkinan. Namun, mengenai kekhawatiran warga bahwa letusan tersebut akan memantik letusan kawah lain yang beracun seperti kawah Timbang, Sigluduk, dan Sinila, ia menyebut tidak ada korelasinya.

Selain di kawah Sileri, objek wisata yang berada dekat dengan kawah masih aman dikunjungi wisatawan.

"Yang lain masih aman, tidak perlu khawatir. Memang untuk Sileri, wisatawan tidak diperkenankan masuk. Suhunya masih tinggi.”

Dijabarkan, kawah Sileri merupakan kawah yg masih aktif dan kawah tersebut pada bulan April dan Mei 2017 juga mengalami letusan freatik sekalan kecil.

Muainah, 44, perempuan asal Pekalongan, menikmati libur Lebaran bersama keluarga besarnya di kawasan kawah Sileri, pegunungan Dieng, pada Minggu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News