Allahu Akbar! Terdengar Jerit Tangis, Semua Panik
Adapun letusan kali ini terhitung letusan paling besar. Ditambah sedang padat-padatnya pengunjung wisata D'Qiano.
Seorang warga Kaliputih, Sumberejo, Walhudiono menyebut, sebelum kawah Sileri meletus, warga merasakan adanya gempa di sekitar wilayah Dieng.
Tepatnya, pada Kamis malam (29/6), pukul 01.00. Juga dua hari sebelumnya. Hanya saja, gempa yang dirasakan tidak terlalu besar. Sehingga tidak mengundang kekhawatiran warga.
Mengenai letusan kawah Sileri, ia dan warga sekitar yang berdomisili hanya 3 km dari lokasi bencana menganggap lumrah.
Karena bertepatan dengan hari libur dan banyak wisatawan, menjadikan letusan kali ini terkesan menakutkan.
"Bagi kami yang tinggal di Dieng, biasa lihat seperti itu. Karena wisatawan kan pendatang, jadi ketakutan lihat ada semburan.”
Terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Jateng Kombes Djarod Padakova mengatakan, semburan kawah Sileri di Banjarnegara, adalah lumpur dingin yang tidak mengakibatkan luka bakar.
"Lumpur yang dikeluarkan lumpur dingin dan tidak menimbulkan luka bakar," kata Djarod, Minggu (2/7). (cr2/isk)
Muainah, 44, perempuan asal Pekalongan, menikmati libur Lebaran bersama keluarga besarnya di kawasan kawah Sileri, pegunungan Dieng, pada Minggu
- Dieng Culture Festival 2024: Pesona Budaya Negeri di Atas Awan
- Ini Identitas 4 Korban Tewas Akibat Kecelakaan Maut Fortuner Masuk Jurang di Jalur Batang-Dieng
- Ganjar Bayar Lunas Janji Naik Gunung Bareng Anaknya, Terungkap Asal-usul Pemberian Nama Alam
- Ganjar Kolaborasikan Peternak & Perguruan Tinggi untuk Kembangkan Domba Batur di Dieng
- Peringatan Ultah Ke-54 Ganjar Pranowo, Saga Berbagi dengan Warga Dieng
- Kirab Budaya di Dieng Jadi Rangkaian Ganjar Pranowo Festival