Alsintan Tekan Biaya Operasional Petani Hingga 48 Persen

jpnn.com, KUNINGAN - Bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) dari pemerintah diperkirakan mampu menekan biaya operasional petani sekitar 35 persen hingga 48 persen.
Ini berarti bantuan tersebut mampu membantu aktivitas petani dalam memperlancar usahanya. Alsintan juga memperingan kerja para buruh tani.
Hal tersebut dikemukakan Direktur Jenderal Prasaranan dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy. Menurutnya, alsintan semakin berpengaruh pada kesejahteraan petani.
"Alsintan mampu menekan biaya operasional 35 hingga 48 persen dalam produksi petani. Dulu, petani bisa membajak sawahnya satu hektare selama berhari-hari. Kini cukup dua hingga tig jam saja," ujar Sarwo Edhy, Jumat (29/3).
Dengan perkembangan positif tersebut, dia berharap bantuan alsintan pada 2019 semakin banyak dan kian menyejahterakan petani.
Sebagai contoh, dengan combine harvester panen bisa secara otomatis dalam sekali jalan. Alat tersebut dilengkapi penebas, perontok, yang kemudian keluar dalam bentuk gabah.
Petani bisa langsung memasukkan gabah ke dalam karung sehingga waktu bisa terpangkas dengan efisien.
"Di beberapa tempat, luasan panen mencapai tiga hektare dan bisa dilakukan dalam waktu tiga jam saja asalkan cuaca bagus dan tanah tidak lembek," ujarnya.
Bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) dari pemerintah diperkirakan mampu menekan biaya operasional petani sekitar 35 persen hingga 48 persen.
- Wamentan Sudaryono Ingin Ekspor Pertanian ke Eropa Meningkat Agar Petani Sejahtera
- Regenerasi Petani Muda, Kementan Resmi Buka PMB Polbangtan dan PEPI 2025
- Mengembangkan Keterampilan Petani Nunukan demi Mewujudkan Swasembada Pangan
- Kabupaten Bulungan Siap Dijadikan Target Sentra Produksi Beras
- Optimalkan Lahan Rawa dan Kering untuk Wujudkan Swasemada Pangan
- Kementan Dorong Pemberdayaan dan Keterlibatan Wanita Tani