Alternativa Film Project inDrive Luncurkan Penghargaan dan Festival Film 2024 di Yogyakarta

Alternativa Film Project inDrive Luncurkan Penghargaan dan Festival Film 2024 di Yogyakarta
Alternativa Film Project, sebuah inisiatif film nirlaba global yang didirikan oleh perusahaan teknologi internasional inDrive, menyelenggarakan Media Day pada 11 September 2024 di Jakarta untuk meluncurkan Alternativa Film Awards edisi kedua. Foto: Dok. inDrive

“Untuk memaksimalkan dampak positif kami, kami membuat hub yang disebut inVision. inVision menantang alokasi sumber daya yang tidak adil dalam pendidikan, industri kreatif, perusahaan rintisan, dan olahraga dengan membuat area-area ini dapat diakses oleh semua orang, dan Alternativa Film Project merupakan bagian penting darinya” Wahyu Ramadhan menambahkan.

Pada Media Day, publik diperkenalkan dengan duta baru Alternativa Film Project, aktivis dan sineas Indonesia Abigail Limuria. Abigail merupakan salah satu pendiri What Is Up, Indonesia? (WIUI), sebuah media independen yang mengurusi sosial politik Indonesia dengan cara yang mudah dipahami oleh orang Indonesia yang tumbuh di luar negeri. Selain WIUI, Abigail turut menulis dan menerbitkan sendiri buku "Lalita: 51 Kisah Perempuan Hebat Indonesia", yang telah terjual lebih dari 4000 eksemplar di seluruh Indonesia, dan menyutradarai beberapa film.

"Saya sangat senang bisa terlibat dalam proyek dengan misi mulia ini. Ini merupakan ruang untuk membahas isu sosial yang relevan dengan negara yang mengikuti Alternativa melalui film. Jadi ngga melulu melihat komersial dan cinematic dalam film. Lebih dari itu.", kata Abigail Limuria.

Komite Seleksi Penghargaan Film Alternativa, yang tahun ini beranggotakan 24 pakar industri film dari seluruh dunia, akan mengumumkan daftar nominasi pada pertengahan Oktober.

Pemenang akan dipilih oleh Juri Internasional yang terdiri dari sutradara dan produser film dari Asia dan kawasan lain, serta tokoh masyarakat dan perwakilan LSM.

Total hadiah untuk Penghargaan ini adalah $100.000, dengan $20.000 untuk masing-masing dari empat kategori film berdurasi penuh dan $10.000 untuk masing-masing dari dua pemenang Penghargaan Film Pendek.

Pemenang akan dapat menggunakan hadiah ini untuk kampanye berdampak atau untuk lebih mengembangkan keterampilan pembuatan film mereka.

Misalnya, pada tahun 2023, sutradara Nepal Rajan Kathet dan Sunir Pandey, yang memenangkan Penghargaan Nativa untuk film 'No Winter Holidays', menggunakan hadiah mereka untuk menyelenggarakan distribusi teatrikal film tersebut di Nepal serta seperti pemutaran di komunitas di wilayah tempat mereka syuting dan pemutaran untuk penonton yang lebih muda di sekolah dan universitas.

Alternativa Film Project, sebuah inisiatif film nirlaba global yang didirikan oleh perusahaan teknologi internasional inDrive, menyelenggarakan Media Day.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News