Alumni Lemhanas Dukung Ide Jokowi Soal Tol Laut

jpnn.com - JAKARTA - Wacana calon presiden terpilih Joko Widodo soal tol laut mendapat dukungan penuh dari Ikatan Alumni Lemhannas (IKAL) XLIX. Tol laut ini dipandang sebagai solusi bagi transportasi di Indonesia sebagai negara kepulauan.

Dukungan ini disampaikan IKAL XLIX dalam Forum Discussion Group dengan tema “Akselerasi Pembangunan dan Perwujudan Tol Laut Dalam Rangka Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Nasional Indonesia” di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (19/8).

Turut dalam FGD tersebut adalah Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono,  Tenaga Profesional Bidang HI dan Diplomasi Negara Lemhannas RI, Laksda TNI (Purn) Robert Mangindaan. Deputi Kepala BPPT Ridwan Djamaluddin. Deputi Kantor Transisi Jokowi-JK, Akbar Faisal dan Pakar Maritim Indonesia, Prof. Dr. Hasyim Djalal.

Dalam pemaparannya, Wamenhub Bambang Susantono mengatakan Ide Jokowi sejalan dengan roadmap yang telah dirancang oleh Kementerian Perhubungan yang dinamakan Pendulum Nusantara. Menurutnya, ini akan terus dikembangkan pemerataan potensi antara barat dan timur.

Bambang menegaskan, untuk membangun semua potensi tentu harus mengembangkan prinsip antar moda dan Ini butuh koordinasi antar moda. Saat ini yang dikembangkan adalah laut plus-plus.

"Semua kita perkuat, kereta, darat dan semuanya. Jadi kita membangunnya harus secara totalitas dan komperhensif yang terintegrasi antar moda," kata Bambang.

Saat ini yang ditekankan lanjutnya, adalah satu konketivitas yang lebih kuat lagi untuk pengembangan semua sektor dari sisi ekonomi, sosial, budaya. "Dilihat dari kebutuhan semuanya, kita membutuhkan kapastitas yang lebih besar di laut," ujarnya.

Bambang menjelaskan setidaknya ada 5 faktor yang harus dilakukan untuk merealisasikan ide tol laut. Pertama, tentu harus membangun pelabuhan-pelabuhan modern yang bisa melayani kapal-kapal sesuai dengan kebutuhan ekonomi-ekonomi lokal nasional. Kedua membangun sistem, sehingga semua proses bisa transfaran, akauntabel dan efesien. "Ini untuk mengurangi sentuhan orang per orang. Semua dilakukan secara elektronik," bebernya.