Alumni Prominent Leaders Academy Jadi Teladan Generasi Muda
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum (Ketum) Masyarakat Ilmu Pemerintahan Indonesia (MIPI) Bahtiar mengatakan, alumni Prominent Leaders Academy (PLA) merupakan teladan bagi generasi muda.
PLA merupakan program akademi kepemimpinan yang diselenggarakan MIPI serta didukung oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bersama Ford Foundation.
PLA bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kepemimpinan generasi muda milenial.
Hal itu disampaikan Bahtiar dalam sambutannya pada acara “Prominent Leaders Academy: Konvensi Nasional dan Closing Program” di Hotel Bidakara, Minggu (3/3).
Bahtiar menyampaikan, tak hanya menjadi teladan, alumni PLA diharapkan bisa menjadi manusia-manusia produktif dan pemimpin di berbagai sektor.
“Selamat pada adik-adik semua, kawan-kawan semua yang menjadi bagian dari kegiatan PLA, kami bangga pada adik-adik semua dan ke depan terus menjadi bagian ilmu pemerintahan. Dan tentu kami punya tanggung jawab sebagai MIPI, tidak sekadar memfasilitasi untuk mengikuti kegiatan ini menjadi bagian, kami pasti juga punya tanggung jawab bagaimana ada kelanjutan dalam mengikuti PLA,” katanya.
Bahtiar melanjutkan, mempersiapkan generasi muda Indonesia Emas 2045 merupakan tanggung jawab pemerintah, baik itu pusat maupun daerah.
Hal ini perlu mendapat dukungan oleh MIPI, guna memastikan kepemimpinan bangsa pada 2045 mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk menjawab berbagai tantangan di masa depan.
Para alumni Prominent Leaders Academy diharapkan bisa menjadi teladan generasi muda.
- Ary Ginanjar Apresiasi Komitmen Kemendagri Membangun ASN Ber-AKHLAK
- Judi Online Rusak Generasi Muda, Menpora Dito Nyatakan Perang
- Masa Jabatan Selesai, Tabrani Resmi Melepas Tugas Pjs Wali Kota Tangsel
- Bappenas Membeberkan Mengenai Pentingnya Pelestarian Lingkungan Perdesaan
- Wondr by BNI Bidik Generasi Muda, DPK BNI Diprediksi Tembus Lebih dari Rp900 Triliun
- Bappenas Tekankan Pentingnya Tata Kelola Perdesaan yang Adaptif