Alur Masuknya Omicron Tak Jelas, Pemerintah Perlu Bentuk Tim Khusus
![Alur Masuknya Omicron Tak Jelas, Pemerintah Perlu Bentuk Tim Khusus](https://cloud.jpnn.com/photo/galeri/watermark/2020/06/12/IMG_20200612_164520.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Alifuddin meminta pemerintah membentuk tim penelusur menyusul seorang pasien di Wisma Atlet, Jakarta, dinyatakan terinfeksi Covid-19 varian baru, yaitu Omicron.
"Jadi, pemerintah membentuk tim khusus mencari alur penyebabnya dari mana virus ini bisa masuk ke Indonesia," kata legislator Fraksi PKS itu melalui keterangan persnya, Jumat (17/12).
Di sisi lain, dia meminta masyarakat tidak panik menyikapi temuan Omicron di tanah air dan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) dalam aktivitas sehari-hari.
"Masyarakat tetap tenang, tetapi tetap waspada, apalagi yang sudah melakukan vaksin, tetap jaga protokol kesehatan di mana pun aktivitas kita berada," ungkap Alifuddin.
Menkes Budi Gunadi Sadikin sebelumnya mengungkapkan Kementerian Kesehatan tadi malam telah mendeteksi seorang pasien N, inisialnya, terkonfirmasi Omicron pada 15 Desember 2021.
Dia mengungkapkan N adalah seorang pekerja pembersih di Wisma Atlet yang dilakukan pengambilan sampel pada 8 Desember 2021 untuk tes rutin.
Pada tes PCR, tiga pekerja di Wisma Atlet terkonfirmasi positif Covid-19 tetapi hanya satu yang terpapar varian Omicron.
Hasil Whole Genome Sequencing (WGS) yang mendeteksi adanya varian Omicron ini kemudian dikirim ke lembaga khusus meneliti virus influenza, Gisaid.
Anggota Komisi IX DPR RI Alifuddin meminta pemerintah membentuk tim penelusuran masuknya varian Omicron.
- 11 Rekomendasi Penyelesaian Honorer, Pemerintah & DPR RI Perlu Mendengar
- Bappenas Minta Tambah ASN & Kantor Baru di Tengah Efisiensi Anggaran, Hillary: Apa Urgensinya?
- Vonis Harvey Moeis Diperberat, Komisi III DPR: Ini Tamparan untuk Kejaksaan
- Polda Babel Sukses Berantas Geng Motor, Sahroni: Strateginya Patut Dicontoh
- Komisi IV Tunda Pembahasan Efisiensi Anggaran Bareng Mitra, Ini Masalahnya
- Menteri Iftitah Tetap Yakin Bisa Kembangkan Kawasan Transmigrasi Meski Anggaran Terbatas